Adzra mulai bisa tersenyum dan tertawa seperti dulu lagi. Telah seminggu mereka berteman. Di ruang kemoterapi, telihat Adzra dan Nasyitha yang duduk di kursi roda masing-masing sedang berbincang-bincang bersama.
"Syitha, kenapa kamu selalu terlihat bahagia, meski kamu mengidam penyakit leukimia?"
"Karena aku menjalankan semua ini dengan ikhlas!"
"Apa maksud kamu?"
"Kamu itu harus bersyukur kepada Allah, karena bisa merasakan apa yang namanya hidup!"
"Tapi, aku tersiksa dengan hidup yang ku jalani ini, dan mungkin sebentar lagi hidupku akan
berakhir!"
"Kenapa kamu menyerah?"
"Itu karena aku mendengar semua percakapan antar mama dan dokter yang menanganiku, dokter itu bilang kepada mamaku kalau kemungkinan hidupku tidak akan bertambah!"
"Aku saja yang divonis dokter tidak akan bisa bertahan lama lagi, tetap menjalankan
hidupku dengan bahagia!"