Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Madrasah Itu Bernama Ibu

6 Desember 2020   23:38 Diperbarui: 6 Desember 2020   23:55 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibuku (Ulya binti Sayuti) nomor dua dari kanan (berkerudung dan berkebaya) dan aku no. 5 dari kanan (berbaju merah)/Foto: Dokpri

Sayang ibuku keburu wafat pada 1997 saat aku baru menginjak tahun kedua kuliah di Universitas Indonesia (UI). Sementara ayahku berpulang pada 2006.

Aku belum bisa membalas apa-apa untuk segenap jasa kedua orang tuaku, termasuk jasa ibuku sebagai madrasah pertamaku. Meskipun memang takkan pernah terbalas. Terutama untuk segenap jasa besar ibuku sebagai madrasah pertamaku.

Ah, aku teringat sebuah perkataan bijak dalam salah satu buku yang pernah kubaca,"Kasih sayang anak ketika merawat orang tua takkan pernah dapat menebus kasih sayang orang tua terhadap anak. Orang tua merawat anak ketika kecil hingga dewasa tanpa tahu bagaimana akhirnya kelak apakah sang anak akan membalas budinya atau justru mendurhakainya. Sementara anak merawat orang tua dengan sebuah akhir yang diketahuinya bahwa orang tuanya akan wafat di hari tua."

Jadi jelas nilainya sangatlah berbeda. Kasih orang tua sepanjang hayat, kasih anak sepanjang galah.

Itu jelas dan sangat jelas sebagaimana jelasnya, ketika dalam kesendirian dan kangen pada ibu, aku melafalkan dalam hati dan benakku bahwa madrasah itu bernama Ibu.

Jakarta, 6 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun