Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Madrasah Itu Bernama Ibu

6 Desember 2020   23:38 Diperbarui: 6 Desember 2020   23:55 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibuku (Ulya binti Sayuti) nomor dua dari kanan (berkerudung dan berkebaya) dan aku no. 5 dari kanan (berbaju merah)/Foto: Dokpri

Setiap subuh, kami, anak-anaknya, wajib bangun dan sholat subuh di masjid. Kemudian bakda subuhan, wajib mengaji. Ibu sendiri yang mengajari kami mengaji, mulai dari alif ba ta hingga Qur'an besar. Yakni, sebutan untuk Al-Qur'an 30 juz.

Selepas subuh, bergiliran mandi pagi untuk persiapan ke sekolah. Setelah mandi dan sarapan, kami berangkat ke sekolah.

Sekolah agama atau madrasah?

Bukan.

Sebagaimana kebiasaan anak-anak Betawi di era 80-an, kami biasa bersekolah dobel.

Pagi (pukul 7 hingga 12 siang), bersekolah di Sekolah Dasar (SD). Biasanya SD negeri, sesuai kemampuan kocek kami sebagai kalangan masyarakat menengah ke bawah. Siangnya, setelah sholat Zuhur dan makan siang, kami bersekolah di Sekolah Arab antara pukul 13.30 -- 17.00).

Sekolah Arab itu sebutan untuk Madrasah Diniyah, yakni madrasah sederajat SD yang khusus mengajarkan pelajaran bahasa Arab dan ilmu agama, seperti Shorof, Muhadatsah, Mufrodat.

Untuk madrasah sederajat SD yang mengajarkan campuran ilmu agama dan ilmu umum disebut Madrasah Ibtidaiyyah. Biasanya madrasah ini jenis ini saat ini diselenggarakan pada pagi hari.

Nah, setelah sholat Maghrib berjamaah di masjid atau langgar atau musholla, kami duduk melingkar mengaji Al-Qur'an pada seorang ustaz hingga tiba azan sholat Isya.

Selepas Isya, biasanya ada pelajaran tambahan Silat Betawi. Ada beragam aliran yang diajarkan, seperti Silat Beksi atau Silat Cingkrik. Demikianlah rutinitasnya selama enam hari sepekan, Senin hingga Sabtu.

Jadi, cukup tepat lagu tema (soundtrack) sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang populer di era 2000-an yang mengisahkan seorang anak Betawi yang rajin sholat dan mengaji tapi juga pintar bela diri. Karena demikianlah lumrahnya tradisi komunitas Betawi saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun