Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kiat Membuat Tulisan yang Membumi

7 Oktober 2020   19:52 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:56 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mas Aris Nugraha, sang big boss dan mentor, selalu menekankan, dengan gayanya yang khas, agar setiap kalimat atau dialog bernas dan sesuai dengan realitas.

Seorang rekan saya pernah disentilnya karena menuliskan dialog wong cilik dengan bahasa Indonesia dan diksi yang baku persis gaya bicara guru bahasa Indonesia di SMP.

"Masak tukang becak ngomongnya filosofis banget!" semprotnya. "Yang realistislah!"

Kami tersenyum melihat wajah sang rekan yang merah padam karena malu.

Mas Aris memang begitulah adanya, lugas dan ceplas-ceplos tapi juga humoris. Lelaki Asgar (Asli Garut) itu juga tidak pelit berbagi ilmu.

Ada satu trik jitu darinya agar kalimat atau dialog yang kita buat membumi dan realistis.

Setelah suatu kalimat atau dialog dituliskan, lafalkan atau ucapkan kalimat atau dialog itu dengan suara keras secara berulang-ulang. Lalu rasakan dengan hati dan telinga. Janggal tidak terdengar di telinga? Cukup riilkah dengan konteks kalimat dan situasi?

Ini kiat sederhana yang sebenarnya manjur untuk jenis penulisan lain selain skenario atau tulisan fiksi, termasuk juga untuk artikel nonfiksi.

Ya, membumi dan realistis.

Itulah yang, menurut Mas Aris Nugraha, merupakan kunci kesuksesan sitkom masterpiece atau mahakaryanya, Bajaj Bajuri. Suatu realitas kehidupan pengemudi bajaj yang lekat dengan keseharian kita, terutama di wilayah Jabodetabek.

 Yang membuat kita sebagai penonton merasa dekat bahkan mengidentifikasikan diri dengan si Bajuri baik karena solidaritas sesama wong cilik maupun karena pengalaman hidupnya yang terasa kita banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun