Mohon tunggu...
Nurmalinda Davinly
Nurmalinda Davinly Mohon Tunggu... Guru - mujahidah tangguh

Jadi apa adanya diri tanpa membuat ia merasa terbeban

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terselip Sebuah Nama

20 April 2020   12:10 Diperbarui: 20 April 2020   12:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalau kata mereka bahwa dia bukanlah lelaki yang pantas untukku, tapi tidak denganku. Aku pikir akulah yang tak pantas untuknya. Dia adalah lelaki yang baik, sholeh,  juga berpendidikan. Mungkin kesholehahhan ku tidak pantas berdampingan dengan kesholehannya. Akulah yang harus lebih memperbaiki diri, memantaskan diri agar menjadi pantas.

 Pantas berdampingan dengan mereka yang sholeh. Terima kasih untukmu. Melaluimu aku lebih mencintai Al-Quran. Senang bisa mengenalmu. Semoga kau bahagia dengan kehidupan barumu, menjadi keluarga rabbani dan menciptakan generasi yang mencintai Al-Quran.

Pertemuan itu takdir, perpisahan itu pasti. Aku meyakini ketika Allah menyertai kita, pertemuan itu akan menjadi pasti. Pasti bertemu. Namun perpisahan akan tetap ada disetelahnya. 

Kita hanya perlu yakin saat menjalani sebuah proses untuk menuju pada tujuan yang baik. Belajar memahami bahwa tak semua keinginan bisa terpenuhi, tak semua harap bisa tercapai, barangkali hal itu akan menjadi obat tuk mencegah rasa kecewa dan sakit hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun