Kalau kata mereka bahwa dia bukanlah lelaki yang pantas untukku, tapi tidak denganku. Aku pikir akulah yang tak pantas untuknya. Dia adalah lelaki yang baik, sholeh, Â juga berpendidikan. Mungkin kesholehahhan ku tidak pantas berdampingan dengan kesholehannya. Akulah yang harus lebih memperbaiki diri, memantaskan diri agar menjadi pantas.
 Pantas berdampingan dengan mereka yang sholeh. Terima kasih untukmu. Melaluimu aku lebih mencintai Al-Quran. Senang bisa mengenalmu. Semoga kau bahagia dengan kehidupan barumu, menjadi keluarga rabbani dan menciptakan generasi yang mencintai Al-Quran.
Pertemuan itu takdir, perpisahan itu pasti. Aku meyakini ketika Allah menyertai kita, pertemuan itu akan menjadi pasti. Pasti bertemu. Namun perpisahan akan tetap ada disetelahnya.Â
Kita hanya perlu yakin saat menjalani sebuah proses untuk menuju pada tujuan yang baik. Belajar memahami bahwa tak semua keinginan bisa terpenuhi, tak semua harap bisa tercapai, barangkali hal itu akan menjadi obat tuk mencegah rasa kecewa dan sakit hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H