nan tuo.
Kisah dari tambo di atas saya pahami sebuah buku yang berjudul Tambo Minangkabau karya
Ahmad DT Batuah dan Ahmad DT Mandjoindo. Dari kedua tambo tersebut adalah sama
maksud yang ingin disampaikannya mengenai asal usul nenek moyang suku minangkabau,
berbeda kisah menurut tambo, berbeda pula kisah menurut sejarah. jika sejarah mencari asal
usul dari nenek moyang suku minangkabau menurut ras dan penyebarannya hingga sampai ke
wilayah sekarang ini, lengkap dengan tahun terjadinya peristiwa tersebut. Tidak dengan
tambo, meskipun tidak memiliki tahun dalam menyampaikan setiap peristiwa yang terjadi di
dalamnya namun tambo merupakan tulisan yang amat sakral dan penting bagi masyarakatminangkabau, sehingga tidak sembarang orang dapat membacanya. Tambo-tambo tersebut
disimpan oleh tetua adat di tiap-tiap nagarinya, sehingga hanya kerabat dekatnya sajalah yang
dapat membaca tambo-tambo tersebut.