"Gue memang salah karena nggak menepati janji untuk menghabiskan 30 hari itu. Ada kegiatan yang nggak bisa ditinggal saat itu---"
Cita lantas memotong ucapan Bintang, "Sudah berlalu juga. Lupakan sajalah!"
Bintang menghela napas, "Apa lo nggak kangen gue? Nggak kangen kita?"
Jantung Cita berdebar kencang. Bohong kalau ia tidak kangen. Namun, ia tidak ingin dipermainkan dengan harapan lagi. Ia kapok.
"Beri gue kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, Ta! Kita mulai lagi 30 hari bersama Bintang yang tertunda. Kalau dalam kurun waktu itu gue nggak bisa buat lo nyaman, lo boleh usir gue dalam hidup lo sekalian. Setelah itu, gue nggak bakal ganggu lo lagi.
Cita tersentak atas kalimat panjang yang diutarakan oleh Bintang. Ia benar-benar bingung harus menjawab apa.
"Bisa, ya? Please!" Bintang memohon.
Tanpa sadar, Cita mengangguk yang membuat senyum Bintang mengembang.
Semoga 30 hari bersama Bintang kali ini bukan sebatas angan, juga bukan sekadar bualan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H