Mohon tunggu...
NURLAILA KATRINA
NURLAILA KATRINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa pgsd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia

8 Desember 2022   08:36 Diperbarui: 8 Desember 2022   08:45 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terkait dengan persoalan rendahnya pemerataan pendidikan, daerah pelosok merupakan daerah yang perlu mendapat perhatian. Selain akses dan distribusi yang sulit, akses pendidikan di daerah-daerah tersebut juga sulit diatur, terutama di daerah tertinggal. Ketimpangan distribusi pendidikan ini terlihat jika dibandingkan dengan pusat kota atau wilayah administrasi, dimana akses pendidikan pada umumnya merata.

Bahkan di pemerintahan negara masih ada warga usia sekolah yang tidak bisa menikmati pendidikan. Contoh masalahnya adalah anak-anak usia sekolah dasar yang tidak bersekolah dan bekerja mencari uang di jalan, misalnya di bus, dll. Hal ini menjadi indikasi bahwa tidak semua warga negara Indonesia memiliki kesempatan pendidikan yang sama, sehingga pemerataan kesempatan pendidikan di Indonesia rendah.

1.Pemerataan pendidikan formal

a. pendidikan prasekolah dan dasar

Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan bagi anak-anak yang belum pernah mengikuti pendidikan dasar atau anak usia dini, mis. kelompok bermain dan pembibitan. Ketersediaan PAUD terutama terdapat di perkotaan. Sebaliknya, pendidikan prasekolah jarang ditemukan di daerah terpencil.

Pendidikan dasar lambat laun dipersepsikan merata di berbagai tempat di Indonesia, termasuk daerah terpencil, namun masalahnya adalah kualitas pendidikan dasar yang tidak merata. Misalnya, terdapat perbedaan antara daerah terpencil dan perkotaan atau daerah dengan pusat pemerintahan dalam hal infrastruktur sekolah, bahan dan sumber belajar, serta kualitas guru dan tenaga pengajar. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan kualitas SDM lulusan tersebut.

b. Pendidikan Menengah

Segregasi pada pendidikan menengah juga terlihat di berbagai tempat di Indonesia. Namun, persoalan pemerataan kesempatan pendidikan masih terlihat. Anak-anak usia SMP tidak melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP karena kekurangan biaya untuk sekolah. Juga, fasilitas bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Perbedaan ini terlihat antara pendidikan menengah di perkotaan dan pendidikan menengah di daerah terpencil. Faktor lain yang mempengaruhi pemerataan pendidikan menengah adalah kurangnya kesadaran pendidikan di daerah terpencil yang akses pendidikannya sangat sulit dan pentingnya pendidikan tidak dapat disosialisasikan.

c. pendidikan tinggi

Masalah pemerataan kesempatan pendidikan pada jenjang pendidikan muncul dari beberapa faktor. Salah satunya menyangkut biaya pendidikan tinggi. Faktor lain adalah warga yang tidak menganggap penting pendidikan tinggi, yaitu. puas menamatkan SD atau SMA, mereka malah tidak melanjutkan sekolah. Masalah lain juga muncul dari tidak konsistennya mutu perguruan tinggi di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya kualitas pendidikan tinggi di daerah terpencil atau daerah terpencil dimana perguruan tinggi berada di administrasi negara atau perkotaan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang diselesaikan atau dihasilkan.

b. Pemerataan pendidikan nonformal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun