"Burung terbang..", Zia mencoba menjawab.
      "Belum tepat jawabannya...", suara Adhin menanggapi.
      "Mmmm... kita nyerah deh...", sahut mereka serentak sambil penasaran menunggu Adhin memberi tahu jawabannya.
      "Jawabannya adalah.......", Adhin sengaja memberi jeda kalimatnya agar teman-temannya semakin penasaran. "Jawabannya adalah si kutu rambut...", pungkas Adhin memberi tahu jawabannya.
      "Mmmm.., koq bisa jawabannya kutu rambut ya..?", tanya Zia sambil berpikir masih dihantui penasaran.
      "Kan kutu rambutnya ada di kepala manusia, jadi kakinya ada di kepala... kepala manusia", jawab Adhin menerangkan ke Zia.
       "Hahaha.. iya benar juga ya.... sampai ndak kepikiran aku.. ", sahut Zia sembari tertawa dan diikuti pula oleh gelak tawa teman-temannya yang lain.
Benar kata orang bijak bahwa hati yang bahagia akan membuat kita kuat menyusuri setiap jalan yang membentang panjang. Bahagia itu berharga, segala sesuatu jika dilakukan dengan hati yang bahagia akan terasa ringan. Menuntut ilmu atau ibadah juga begitu, jika ia dijalani dengan hati yang bahagia, maka hal itu akan terasa ringan dan nikmat.
Tak terasa, perjalanan Adhin dan teman-temannya sudah mulai memasuki hutan lebat yang menghijau. Nampak pepohonan besar dan rimbun di kanan kiri mereka.
"Wah,, pohonnya besar-besar banget", ucap Ibra penuh kagum melihat pohon besar secara langsung. Maklum, selama ini Ibra hanya melihat pohon-pohon besar yang ada di gambar yang menempel di dinding ruang tamu rumahnya.
"Jangan lupa berdoa ya..!" ucap Galih mengingatkan teman-temannya agar selalu berdoa pada Allah agar semuanya aman.