Mohon tunggu...
Khof H
Khof H Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mari menjadi tidak sederhana!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu, maafkanlah Ayah. Bukan tak cinta, memang tak bisa!

17 September 2020   16:44 Diperbarui: 30 Oktober 2020   18:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bukan cuma menanggung beban sosial, tapi juga mental dan jiwa . Bukan hanya untuk Bapak, tapi juga anak dan sanak saudara. Jelas saja Mora tidak setuju. Istilahnya pusara Emak belum kering, Bapak udah bawa masuk Emak baru. Siapa pun pasti akan terguncang dua kali. 

Aku yang bukan siapa-siapa saja merasa begitu teriris. Apalagi Mora?

"Mora..." Kataku. 

"Kuburan Emak ku belum kering, dia sudah menabur ranting kering. Sakit. Sakit khof. Aku tau kalo dari dulu dia tak cinta dengan Emak ku. Tapi bukan begini caranya. Bajingan itu tidak tau malu. Aku tau kalo bajingan itu menunggu ajal Emak ku. Dasar bajingan keparat ! Kenapa bukan dia saja yang mati...." 

Begitu berapi-api Mora menyuarakan suara hati yang sudah dia pendam sejak lama. 

"Jaga bicaramu Mora. Bagaimana pun dia tetap Ayahmu." 

"Aku tak punya ayah yang menunggu kematian istrinya. Dia brengsek! " 

"Mora!" Sekarang aku yang berteriak menyamakan suara emosi nya.

"Manusia memang hanya bisa menunggu kematian yang sudah di garis kan untuknya. Ini bukan salah Ayahmu. Dia juga pasti terpukul melebihi kau. Teman hidupnya telah tiada. Sungguh kau pun tau bagaimana duka Ayahmu." 

"Aku tak menyalahkan Ayah ku atas meninggalnya Emak. Tapi aku sangat benci dia yang hendak menikah lagi. Perbuatannya sepeninggal Emak Khof yang ku sesalkan padanya." 

"Mengertilah Mor, dia juga terpukul melebihi kau!" Kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun