Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku diantara Mereka

14 Januari 2025   20:35 Diperbarui: 14 Januari 2025   20:35 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mel, aku hanya punya Mama. Dia sudah mengorbankan seluruh hidupnya untukku. Samsul? Jika kami berjodoh, pasti Allah akan mempertemukan kami di saat yang tepat."

"Lalu maksudmu ke sini, apa?"

Telunjuk Aletta mengarah ke arah kardus di balik pintu."Mau minta tolong ya , Melody yang cantik,baik hati , suka menolong dan tidak sombong, itu kardus isinya buku-buku dari Samsul. Tolong dikembalikan ya. Pliss! Bantulah aku melupakannya. Biarlah kenangan bersamanya menjadi masa laluku."

*enha*

Gerimis baru saja usai ketika aku sampai di kafe yang dekat dengan sekolah tempat Samsul mengajar. Rupanya ia sudah sampai mendahuluiku.

"Maaf membuatmu menunggu," sapaku kepada lelaki yang masih memakai seragam coklat itu.

Ia tersenyum lalu mempersilahkanku untuk memesan makanan.

"Tak perlu dikembalikan sebenarnya. Itu hadiah untuk Aletta," kata Samsul.

Lelaki berkumis tipis itu hanya melihat sekilas pada kardus yang kubawa.

"Ia tak mau terjerat dalam kenangan bersamamu."

Samsul menarik napas panjang. Ia mempermainkan sedotan dalam gelas minumannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun