Artinya adalah dalam pemberian hukuman tersebut harus ada arti yang berguna bagi siswa. Hukuman di sini sebagai alat untuk meningkatkan kedisiplinan harus dapat meninggalkan pesan bagi siswa. Jangan sampai hukuman hanya untuk memuaskan guru dan tidak mengajarkan apapun kepada siswa.
3. Hukuman tidak boleh mempermalukan siswa
Hukuman yang diberikan bertujuan untuk langkah pendisiplinan, bukan untuk mempermalukan siswa. Hukuman tidak boleh menurunkan martabat siswa karena dikhawatirkan siswa tidak akan menyadari kesalahannya melainkan memiliki trauma yang membahayakan psikologisnya. Misalnya sanksi terhadap siswa yang tidak jujur adalah dengan meminta siswa berdiri di depan kelas dengan papan atau tulisan "tidak jujur." Hal seperti ini sebaiknya dihindari. Jika ada siswa yang tidak jujur berikan konsekuensi yang membuat siswa benar-benar sadar kesalahannya.
Kunci pemberian hukuman mendidik yang tepat untuk anak adalah komunikasi dan konsistensi. Ajak siswa bersepakat membuat peraturan dan sanksi apa saja yang akan diberikan jika peraturan tersebut dilanggar. Kemudian adalah konsisten. Guru dan siswa harus memastikan semua pihak melakukan kesepakatan yang diberikan. Dengan demikian siswa semua siswa akan selalu patuh dan proses pembelajaran karakter baik berjalan dengan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H