Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya mau dihukum apa saja, asal jangan menulis, Bu

2 Januari 2025   13:32 Diperbarui: 2 Januari 2025   13:32 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Besoknya Damar masuk. Sikapnya biasa saja, seperti tak ada masalah, dia datang, salim kepada saya sambil senyum-senyum.

Setelah mengajar di jam pertama dan kedua, saya memanggilnya ke ruang konseling.

Saya menyodorkan buku tatib untuk diisi.

"Hari ini  kamu tidak usah masuk kelas, ini ada tugas menulis surat Yasin beserta artinya. Hanya boleh istirahat waktu sholat saja."

"Waduh banyak sekali Bu. Saya disuruh lari atau push up 50 kali saja bu," tawarnya.

"Lho kan sudah pernah kamu disuruh lari keliling lapangan 10 kali pas terlambat 10 menit." Lapangan di sekolah kami luasnya setengah lapangan basket.

"Jalan jongkok saja , Bu " Damar menggaruk rambut setengah keritingnya.

"Sudah pernah juga pas kamu kabur dari sholat Dhuhur." Saya menunjuk halaman di buku tatibnya.

"Waduh, yang lain saja Bu, pokoke gak nulis." Suaranya memelas.

"Namanya pelajar yo nulis yo baca, kalo petani itu macul di sawah, nelayan mencari ikan. Sudah gak usah nawar , ndamg ditulis, nanti waktu istirahat ibu lihat."

Saat ustirahat saya mendapati Damar di kantin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun