(9) pendidik konstruktivistik meminta ide-ide peserta didik, sebelum peserta didik dikenalkan dengan ide dan bahan-bahan pembelajaran,Â
(10) pendidik konstruktivistik mendorong pebelajar pada tantangan konsep dan ide-ide yang lain,
(11) pendidik konstruktivistik menggunakan strategi pembelajaran kooperatif melalui interaksi peserta didik, sharing ide, dan tugas-tugas belajar, (12) pendidik konstruktivistik mendorong peserta didik menghormati dan menggunakan ide-ide orang/teman lainnya melalui refleksi dan analisis, danÂ
(13) pendidik konstruktivistik memungkinkan penyusunan kembali ide-ide peserta didik melalui refleksi terhadap fakta/petunjuk dan pengalaman baru.Â
Selanjutnya Brooks dan Brooks dalam Kim [5] mengemukakan ciri-ciri pembelajaran konstruktivistik sebagai berikut:Â
(1) kurikulum dijelaskan dari keseluruhan ke bagian, dengan menekankan pada konsep besar,Â
(2) sangat menghargai (menilai) peserta didik yang terdorong untuk bertanya,Â
(3) aktivitas kurikulum sangat tergantung pada sumber-sumber data utama dan bahan-bahan manipulatif,Â
(4) peserta didik dipandang sebagai pemikir (thinkers),Â
(5) pendidik secara umum bertindak dalam cara-cara interaktif, mediasi lingkungan (mediating environment) untuk peserta didik,Â
(6) pembelajar meminta sudut pandang peserta didik (student's point of view) untuk memahami konsepsi-konsepsi peserta didik saat ini untuk digunakan dalam pembelajaran berikutnya,Â