Mohon tunggu...
Nurbaeti Susanti
Nurbaeti Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAILM Suryalaya

ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku bersama Rahman Rahim-Nya

29 November 2023   12:05 Diperbarui: 29 November 2023   12:12 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Petikan tasbih dan sajadah menjadi saksi, hembusan angin hangat dipagi hari yang seharusnya menentramkan hati, namun beda lagi Ketika pagi itu dimana ada seorang Wanita yang sedang berjuang untuk melahirkan buah hatinya kedunia ini.

Sretttttttttt.............

Tiba tiba gorden terbuka sendiri, sontak dua pasang mata itu menoleh dan melihat bayangan samar samar menyerupai Wanita berambut Panjang disertai  mencium bau khas nya di dekat kaca, " apa itu mas?" ucap ibu wina sambil menunjuk bayangan.

" bukan apa-apa mbu paling cuman bayangan orang dari luar" jelas sang suami untuk menenangkan istrinya, dan membaca beberapa ayat al-quran untuk mengusir makhluk halus itu.

Tidak hanya itu, bahkan kran air dan lampu nyala dengan sendirinya.

" aduh......... mas kayanya anak kita sudah mau keluar" sambil menggenggam simbut merintih kesakitan.

Oaaaaaaaaaa oaaaaaaa oaaaaaa............

Tak selang waktu lama lahirlah anak Perempuan pertama dari 3 saudara laki-lakinya, bertepatan pada hari jumat kliwon, " Alhamdulillah terimakasih ya Allah " sepasang mata terharu Bahagia mendengar tangisan sang buah hati.

Namun Ketika ingin membawa pulang istri serta anaknya pak awan tidak mampu membayar biaya persalinan istrinya itu dikarenakan keluarga mereka jauh dari kata cukup pada waktu itu.

Dengan berat hati pak awan serta bu wina pulang tanpa membawa sang buah hati karena dijadikan jaminan sebelum melunasi biaya persalinan tersebut.

Pak awan sebagai kepala rumah tangga banting tulang kesana kemari cari uang belum cukup juga, lalu ia datang kepada salah satu saudara pak awan dengan tujuan ingin meminjam uang untuk menebus sang buah hati yang dinamai ayra qurrata a'yun   namun saudaranya pak awan malah bilang " okeyy saya akan membantu membayar tagihan itu namun nantinya anakmu hanyutkan di Sungai dan saya akan pungut anak itu namun jangan kau akui lagi anakmu kelak Ketika sudah dewasa".

 " apa? " jawab pak awan terkejut ditambah kecewa mendengar jawaban dari saudaranya, pak awan Kembali ke rumahnya tanpa membawa uang sepeserpun, malah ditambah dengan sakit hati yang diberikan saudaranya.

"huhhh" pan awan menghela napas Panjang seraya berkata dalam hati "Namanya juga berharap kepada manusia pasti ada rasa kecewa, sudah biasa"

Setelah sampai dirumah langsung di sambut sang istri "mas gimana anak kita?

Pak awan pun tidak langsung merespon malah duduk dan menatap langit langit seraya menjawab dengan muka kecewa. " sabar dulu ya mbu, nanti mas usahakan lagi"

Sontak kesabaran sang istri sudah tidak bisa ditahan lagi. Kecewa, kesal,marah menjadi satu " sudah lah mas dari pada gini terus, lebih baik aku kerja jadi tkw, aku gak mau melarat terus dengan kamu mas, aku cape mas " air matapun tidak bisa dibendung lagi.

Dikarenakan pak awan orangnya sabar banget lantas iya mengiyakan keinginan istrinya, " kalau begitu maunya, mas tidak akan melarang lagi, terserah kamu aja maunya gimana, dan jangan terlalu mengkhawatirkan anak kita, dia akan baik baik saja dirawat adek sepupuku ketika aku kerja, sekali lagi terserah gimanapun dan apapun maunya kamu saya tidak akan melarangnya lagi" ujar pak awan kecewa.

Setelah susah payah akhirnya ayra bisa diambil pak awan sekeluarga.

Setelah 3 bulan merawat dan menyusui ayra, ibu wina pun memutuskan berangkat menjadi tkw dengan tekat yang sudah bulat serta dorongan rasa sakit karena kekurangan ekonomi.

Singkat cerita ayra tumbuh menjadi gadis cantik, periang, cerewet serta menjadi gadis yang cerdas dibawah asuhan pak awan dan sepupunya yang Bernama teh mawar.  

Karna besik awalnya kurang kasih sayang dari sang ibu, ayra juga tumbuh menjadi pribadi yang mandiri serta sering mencari dan memenuhi kasih sayang walaupun dari oranglain.

Diusianya yang sudah menginjak masa pubertas lantas ayra mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari lawan jenis yang menyukainya. Dari sejak SMP kelas 2 sampai lulus SMA, ayra selalu berganti ganti pasangan, dikarenakan cinta diri sendirinya serta dominan keegoisannya yang tidak bisa diterima oleh setiap pacarnya.

Sepulang sekolah ayra diantar pulang  oleh pacar yang ke-20 nya, sesampainya didepan rumah ternyata banyak tetangga yang sedang duduk-duduk sambil bercanda ria disebelah rumah ayra.

" tuh tuh tuh udah beda lagi yang nganternya" ucap bu tia dengan sinis

" iya tuh, dasar cewe gak bener sering banget ganti ganti cowonya" balas bu eva

Bu tia: " heh ayra kemana ibu kamu? Masa anak sendiri gak diurus, segalak galaknya singa juga ngurus anaknya, kasian banget sih kamu gak bisa seperti anak saya, setiap mau berangkat sekolah makannya disuapin, pasti kamu gak pernah kan? "

Bu eva : " iya bener tuh ayra, udahlah jangan sekolah aja ngapain ngabis ngabisin uang, mending kerja bantu perekonomian keluarga".

Setelah mendengar ocehan para tetangga, ayra menundukan kepalanya sembari melangkahkan kaki masuk kedalam rumah, tanpa membalas sepatah katapun omongan para tetangga.

Sajadahpun menjadi saksi, dengan menadahkan kedua tangannya meminta kepada sang pencipta ayra menangis tersedu sedu mencurahkan isi hatinya yang teriris kesakitan

"  ya Allah kenapa ini terjadi kepada saya. kalau bisa milih, saya juga tidak ingin seperti ini ya allah, saya juga ingin merasakan hangatnya tanggan yang memeluk Ketika malam, lembutnya bibir ibu yang mencium anaknya Ketika sudah lelap tertidur dan cerewetnya ibu Ketika mengkhawatirkan anaknya Ketika sakit, saya juga ingin seperti anak anak yang lainnya, yang apa apa diperhatikan, sedangkan saya cuman punya ayah yang sibuk bekerja, jarang punya waktu untuk saya. tapi saya terima ini semua ya allah saya iklas serta saya kembalikan kepadamu, dan bahagiakan saya di dunia dan di akhiratmu aamiin......" tidak terasa air matanya mengalir dengan deras, lalu menutup wajahnya menahan rasa sakit sampai tertidur.

Hari berganti Bulan, bulan berganti tahun acara kelulusan SMP pun dilaksanakan, seperti biasa yang mendampingi ayra hanya ayah seorang diri, tapi itu tidak membuat hati ayra sakit atau bahkan iri pada teman temannya yang ditemani oleh ibu dan ayahnya secara lengkap. Dengan karakter periangnya ayra dapat menutupi rasa kecewa dan rasa sakit yang ia derita selama ini.

Di hari rabu tepat genap 2 bulan kelulusan ayra, ibunya pulang dari arab Saudi dengan membawa beberapa oleh oleh untuk ayra sekeluarga, namun anehnya yang didahulukan oleh bu wina adalah orang lain bukan dirinya ataupun saudara laki lakinya.

Tidak dapat menutupi kemungkinan ayra Bahagia melihat ibunya pulang dari luar negri, namun Kembali dikecewakan karena ibunya seperti tidak menyayangi ayra dan saudaranya karena tidak didahulukan.

Pak awanpun hanya bisa menghela napas Panjang dan menghibur anak anaknya dengan diberikan uang, untuk jajan keluar.

Sebulan kemudian Ketika uang dan perbekalanya sudah habis bu winapun  mengutarakan keinginannya untuk bisa berangkat Kembali menjadi tkw keluar negri. Tidak ada yang bisa melarangnya untuk berangkat, namun ayra menyampaikan isi hatinya yang ia pendam selama bertahun tahun lamanya.

Ayra :" mbu mau berangkat lagi, gak sayang sama ayra? "

Bu wina : " karna mbu sayang jadinya ibu berangkat lagi ayra, disinimah tidak ada pemasukan yang menjamin kita kedepannya"

Ayra: "mbu...... silahkan mbu kalau mau berangkat lagi jadi tkw tapi jangan akui lagi saya sebagai anak" ucap ayra sembari menangis dan masuk kamar denagn kecewa. Karna ini bu wina tidak berangkat lagi menjadi tkw.

Dipertengahan kelas 10 SMA ayra memutuskan untuk tinggal di pondok pesantren, barulah ia mulai bisa merasakan rumah yang bisa merangkul hatinya yang sudah lama hampa, karna dengan belajar ilmu agama dan juga berkempul dengan orang- orang yang mulia hatinya merasa adem, tenang, tentram.

Setelah satu minggu dipesantren ternyata ada beberapa santri yang tertarik kepadanya,  ada yang lebih muda dari ayra, ada yang seumuran bahkan ada yang sudah lebih dewasa, semuanya mencoba untuk mendekati dan masuk kedalam hati, ada yang perhatian bahkan ada yang mencoba mengungkapkan isi hatinya sampai 3x tetep ayra tolak karena temannya juga menyukai santri tersebut, al hasil ayra malah dekat dengan santri yang lebih dewasa, yang bisa membimbing dan mengingatkan ayra kepada ALLah SWT, darisanalah awal mulanyanya ayra berkomitmen dengan satu pria yang dianggapnya bisa membahagiakan dia dunia akhirat, lahir batin.

Setelah 3 tahun berkomitmen dengan santri sebut saja dia mang abdul, takdir baik tidak berpihak ke ayra karna mang abdul malah melamar saudara ayra.

Serasa tersambar petir ayra Kembali terpuruk dan menarik diri dari oranglain, bibir boleh tersenyum namun luka hatinya sangat mendalam, seperti biasa ayra curahkan keluh kesah dan rasa sakitnya kepada Allah SWT karna tidak ada lagi orang yang bisa ayra percaya.

Ayra:" ya Allah apalagi ini? Apakah saya tidak berhak bahagia?" sahutnya sembari menangis dipersetiga malam.

Ayra tidak begitu memikirkan soal itu dikarenakan fokusnya teralihkan oleh bertepatannya dengan problem ekonomi ayra masuk kuliah, fokusnya kepada kuliah dan cita citannya sedikit melupakan ayra kepada mang abdul.

Rintikan air hujan yang membasahi bumi, serta dinginnya hembusan angin mengingatkan ayra betapa kesepi jiwa dan hantinya selama ini. Motor dan mobilpun berlalu Lalang menerobos air hujan, ayra pun berjalan munuju masjid kampus untuk melaksanakan sholat dzuhur, ayra rela bajunya basah dari pada ia tidak beribadah kepada Allah SWT.

Dalam satu malam yang hening ayra berminpi, dalam mimpi itu ia melihat seorang pria yang menghampirinya lalu ia berkata "akulah suamimu" ayra langsung terbangun, terheran heran dengan mimpinya.

Keesokan harinya ai menghadiri majlis mingguan yang sering dilaksanakan di kampusnya, Ketika dipertengahan materi yang disampaikan dosen, ada pria yang datang terlambat namun anehnya pria itu sangat mirip dengan pria yang ada dalam mimpinya semalam. Ayra langsung tertunduk seraya berkata pelan " loh dia mirip banget".

Setelah kajian selesai ayra sedang memasang sepatu, tiba tiba pria dalam mimpi itu menghampirinya "maaf ukhti" ayra masih tertunduk masih sibuk dengan sepatunya, tidak merespon ucapan azlan.

Azlan : " saya azlan, apakah saya bisa berkenalan dengan mu ukhti ?"

Ayra: " tidak" sembari beranjak pergi menjauhi azlan.

Azlan:  " tunggu dulu ukhti, berikan saya alasan kenapa ukhti langsung menolak saya"                                                                                                             

Ayra: " huhhh.... " ayra menggerutu pelan " cobaan apalagi ini ya allah" . " Jika benar anda serius ingin mengenal saya, datang saja kepada orangtua saya" jawabnya Sembari memberikan secuil kertas berisi Alamat rumah ayra, lalu beranjak pergi meninggalkan azlan.

Pada hari jum'at bertepatan dengan jadwal siraturahmi ayra, dia terkejut melihat pria yang sedang berbincang dengan ayahnya.

Ayra : " assalamualaikum"

Azlan + Pak awan : " waalaikumssalam" sembari menengok kearah pintu.

Ayra: " ada apa ini pah?"

Pak awan : " sini duduk dulu ra"

" jadi azlan ini mempunyai niat baik meminta izin ke ayah untuk bisa meminang kamu ra, dan ayah belum memberikan jawaban akan hal ini, dikarenakan ini menyangkut dengan masa depanmu, jadi ayah serahkan seluruh keputusannya kepadamu, tapi kalau menurut ayah sesuai dengan hadis nabi tidak baik menolak pinangan orang baik yang datang kepadamu "

Ayra tertunduk malu seraya berkata dalam hatinya : " apakah ini kebaikan yang ditakdirkan untuku? Ya Allah saya serahkan segalanya kepadaMu, semoga ini takdir terbaik yang bisa membahagiakan saya dunia dan akhiratMu". Ayra tersenyum malu mengartikan menerima lamaran dari Azlan.

Ayra :" sebelumnya mohon maaf, apa alasan ka azlan meminang saya? Kan kita baru pertama kali ketemu?"

Azlan: " sejujurnya saya pernah bermimpi melihat ayra dan dalam mimpi tersebut ada yang memberitau bahwa ayra ditakdirkan menjadi pasangan saya, disana saya bertanya tanya serta mencari keberadaan sosok gadis dalam mimpi tersebut, setelah 3 tahun mencari saya menemukan sosok gadis tersebut Ketika kajian dikampus, mangkannya waktu itu saya langsung menghampiri dan mencoba untuk mengungkapkan isi dari mimpi yang saya alami, namun ayra sangat cuek jadinya saya langsung menemui Alamat yang diberikan ayra " .

Ayra : " loh kok sama, saya juga memimpikan itu, tepat sehari sebelum kita bertemu, namun disana saya mengira bahwa itu hanyalah mimpi biasa dan ka azlan hadir hanyalah kebetulan sebagai orang yang hanya penasaran saja."

Setahun setelah acara lamaran ayra dan azlan resmi menikah, hidup Bahagia bahkan keduanya berkeliling dunia untuk berdakwah tentang ajaran agama islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun