Mohon tunggu...
Nurbaeti Susanti
Nurbaeti Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAILM Suryalaya

ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku bersama Rahman Rahim-Nya

29 November 2023   12:05 Diperbarui: 29 November 2023   12:12 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepulang sekolah ayra diantar pulang  oleh pacar yang ke-20 nya, sesampainya didepan rumah ternyata banyak tetangga yang sedang duduk-duduk sambil bercanda ria disebelah rumah ayra.

" tuh tuh tuh udah beda lagi yang nganternya" ucap bu tia dengan sinis

" iya tuh, dasar cewe gak bener sering banget ganti ganti cowonya" balas bu eva

Bu tia: " heh ayra kemana ibu kamu? Masa anak sendiri gak diurus, segalak galaknya singa juga ngurus anaknya, kasian banget sih kamu gak bisa seperti anak saya, setiap mau berangkat sekolah makannya disuapin, pasti kamu gak pernah kan? "

Bu eva : " iya bener tuh ayra, udahlah jangan sekolah aja ngapain ngabis ngabisin uang, mending kerja bantu perekonomian keluarga".

Setelah mendengar ocehan para tetangga, ayra menundukan kepalanya sembari melangkahkan kaki masuk kedalam rumah, tanpa membalas sepatah katapun omongan para tetangga.

Sajadahpun menjadi saksi, dengan menadahkan kedua tangannya meminta kepada sang pencipta ayra menangis tersedu sedu mencurahkan isi hatinya yang teriris kesakitan

"  ya Allah kenapa ini terjadi kepada saya. kalau bisa milih, saya juga tidak ingin seperti ini ya allah, saya juga ingin merasakan hangatnya tanggan yang memeluk Ketika malam, lembutnya bibir ibu yang mencium anaknya Ketika sudah lelap tertidur dan cerewetnya ibu Ketika mengkhawatirkan anaknya Ketika sakit, saya juga ingin seperti anak anak yang lainnya, yang apa apa diperhatikan, sedangkan saya cuman punya ayah yang sibuk bekerja, jarang punya waktu untuk saya. tapi saya terima ini semua ya allah saya iklas serta saya kembalikan kepadamu, dan bahagiakan saya di dunia dan di akhiratmu aamiin......" tidak terasa air matanya mengalir dengan deras, lalu menutup wajahnya menahan rasa sakit sampai tertidur.

Hari berganti Bulan, bulan berganti tahun acara kelulusan SMP pun dilaksanakan, seperti biasa yang mendampingi ayra hanya ayah seorang diri, tapi itu tidak membuat hati ayra sakit atau bahkan iri pada teman temannya yang ditemani oleh ibu dan ayahnya secara lengkap. Dengan karakter periangnya ayra dapat menutupi rasa kecewa dan rasa sakit yang ia derita selama ini.

Di hari rabu tepat genap 2 bulan kelulusan ayra, ibunya pulang dari arab Saudi dengan membawa beberapa oleh oleh untuk ayra sekeluarga, namun anehnya yang didahulukan oleh bu wina adalah orang lain bukan dirinya ataupun saudara laki lakinya.

Tidak dapat menutupi kemungkinan ayra Bahagia melihat ibunya pulang dari luar negri, namun Kembali dikecewakan karena ibunya seperti tidak menyayangi ayra dan saudaranya karena tidak didahulukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun