Mohon tunggu...
Siti Nurbaya
Siti Nurbaya Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang berusaha menjadi guru yang bisa diguguh dan ditiru. Tidak akan mudah tapi akan berusaha

Hidup sehat dengan fikiran sehat dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kumpulan Rindu

7 Mei 2022   08:10 Diperbarui: 7 Mei 2022   08:18 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mau ikut, curiga?" ucapnya mengejek sambil mengodaku.

"Boleh ikut, besokkan minggu." ucapku berharap

"Senin, selasa libur mengajarnya?" bukannya menjawabku malah balik bertanya membuatku terdiam.

"Lucu aja pas liburku, abang tidak keluar kota." Ucapku pura -- pura merajuk.

"Wa jangan yang aneh -- aneh ya." Ucap Bang Azam sambil menatapku lekat.

Sambil terkekeh aku berjalan masuk rumah menuju kamar kami untuk menyiapkan baju buat Bang Azam.

***

Masih menunggu, sudah lebih dua minggu aku menunggu Elma. Ditemani minuman boba yang lagi trens sekarang ini. Memadang lekat tempat permainan anak sekali -- sekali kepalaku memandang ke kanan dan ke kiri mencari keberadaanya, menghembus napas dalam seperti hari ini aku harus menelan kekecewaan lagi.

Berdiri dari dudukku, melangkahkan kaki beranjak dari tempat ini. Sudah hampir pukul lima sudah lebih satu setengah jam aku duduk menantinya, langkahku terhenti ketika tanpa sengaja melihat sosok Bang Azam lani berjongkok menyetarakan tingginya dengan anak kecil di depannya.

Netraku menyepit, memfokuskan pandangan. Tidak ada salah bukankah Elma, wajah imut yang sedang aku cari keberadaanya. Langkahku mendekati mereka, belum juga sampai aku terkejut dengan wanita yang aku kenal sebagai Mama Elma dengan mesra memanggil Papa kepada Bang Azam. Langkahku terhenti mempehatikan mereka dengan degup jantung yang tiba -- tiba saja menyerangku sehingga aku kesulitan untuk bernapas.

"Bang." Hanya suara pekik kecil tapi bisa membuat Bang Azam mencari keberadaanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun