"Tumben, nunggunya di kamar. Lagi sakit sayang." Aku mengangguk menjawab pertanyaanya.
"Hanya capek Bang." Sambil mengambil tas dan menyeretnya duduk di sofa yang berada di kamar tidur kami.
"Bang, kasihan sekali Elma, masih kecil sudah penyakitan." Ucapku sedih
"Elma siapa?" ucap Bang Azam bingung
"Eh, lupa itu gadis kecil di Mall tadi sore." Bang Azam mendengarkan celotehku dengan tidak berminat.
"Sudah ceritanya, buatkan Abang minum, boleh?" aku tergangga mendengar permintaanya
"Maaf, sebentar Salwa buatku." Berlalu meninggalkan Bang Azam di kamar kami.
***
Sore ini aku sudah duduk di tempat menanti kedatangan Elma, gadis kecil yang memikat hatiku. Sudah seminggu sejak kejadian dia ku antar ke rumah sakit, kami belum berjumpa kembali. Semoga hari ini aku melihatnya kembali.
Sudah dua jam tapi aku menanti, tapi Elma tak kunjung tiba. Aku tidak bisa menunggu lagi jangan sampai Bang Azam tiba dulu di rumah, sejak aku menceritakan Elma kepadanya Bang Azam sepertinya tidak tertarik.
"Sudah anak orang jangan diributkan, Abang penat mendengarkan cerita tentangnya.