"Memang gue salah apa sama lo? gue sudah ngelakuin apa sampe lo bersikap gini sama gue?". Lanjutnya.
"Lo dapetin perhatian guru lebih dari gue, lo lebih deket sama guru, lo itu banyak caper dan lo itu songong. Gue gak suka sama lo."Jawab Theresia.
"Lo juga deketkan sama guru, toh semua murid juga deket sama guru. Gue deket ke guru juga bukan karena caper, karena gue ada urusan. Dan kenapa lo bilang gue songong? gue jarang ngejawab kata kata lo karena kalau gue bales itu Cuma ngabisin tenaga gu. Kalau pun lo gak suka sama gue, gue gak peduli. Gue gak perlu disukain sama lo atau pun orang lain."
"Ishh, dasar cewek songong. Muka pas pasan juga songongnya selangit."
"Muka gue pas pasan aja lo sudah seribet ini apalagi gue cantik, mungkin lo bakal gila." Azizah dan teman temannya tersenyum kecil.
Theresia melayangkan tangannya, ingin memukul Azizah. Tapi Fitri menahannya.
jangan macem macem lo ya. Fitri mengancam Theresia.
Emosi Theresia makin meningkat.
lo berani banget ngomong begitu ke Theres. Ucap Meisya, melototi fitri.
Akhirnya mereka saling melotot, mengapalkan tangan, menahan emosi.
"Lo juga genit banget, lo bilang gak suka sama kak Aldi. Tapi lo deketin dia." Ucap Vina.
"Kapan gue deketin dia?"
"Tadi pas istirahat, gue lihat lo caper sama dia."
"Gue gak sengaja nyenggol dia sampe buku buku yang dia bawa itu jatuh dan gue bantu dia bawa buku itu ke ruang guru. Cuma itu doang. Gue gak caper sama dia."
 "Lo nyenggol dia dengan sengaja kan? Lo pasti caper sama dia."
"Gue gak caper sama dia. Gue kan sudah bilang sama lo kalau gue gak sengaja"
"Udahlah percuma dijelasin juga, dia gak akan percaya." Ucap Amel. "Harusnya orang kayak gini itu bukan dikasih penjelasan, tapi dikasih pukulan." Lanjutnya.