2. Equivalence :
Strategi ini digunakan penulis untuk mencapai efek yang sama dalam bahasa target meskipun kata-kata yang digunakan berbeda. Dengan kata lain, penerjemah mencari padanan kata yang dapat menyampaikan makna dan nuansa yang baik dan setara dalam konteks budaya dan puitis. Contohnya terdapat pada frasa “menggetarkan dedaunan yang terdiam” diterjemahkan menjadi “vibrating the stillness of leaves.”Di sini tampak jelas, meskipun kata-kata berbeda, makna dan efek puitis yang dihasilkan tetaplah sama.
3. Transposition :
Adalah Strategi di mana struktur gramatikal atau urutan kata dalam bahasa sumber diubah untuk membuat kalimat lebih alami dalam bahasa target.Hal ini diperlukan dalam puisi biasanya untuk menjaga ritme dan aliran tetap puitis. Contohnya terdapat pada frasa “menyirami akar-akar pemikiran yang kering” menjadi “nourishing the dry roots of thought.” Dalam artian, kata "menyirami" yang merupakan kata kerja dalam bahasa Indonesia diubah menjadi kata “nourishing” dalam bahasa Inggris, yang memberikan nuansa yang lebih puitis sehingga lebih sesuai dengan konteks.
G. Evaluasi
Dalam penerjemahan puisi diatas, baik secara strategi maupun secara teknik dapat kita lihat terdapat berbagai kesesuaian yang dapat membantu kita sebagai pembaca paham dengan makna yang disampaikan melalui proses terjemahan yang berlangsung. Hal ini tentu dapat kita lihat dari hasil terjemahan versi "Bahasa Inggris" yang tentu bersumber dari puisi bahasa Indonesia. Misalnya dalam penerjemahan ritma, Meskipun terjemahan mengalir dengan baik, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa ritme tidak sepenuhnya cocok dengan puisi versi aslinya. Namun hal ini tidak menjadi hambatan dalam proses pemahaman, sehingga proses penerjemahan puisi dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris ini cukup berhasil dalam menyampaikan makna dan keindahan aslinya. Tentunya dengan beberapa penyesuaian pada ritme dan nuansa, terjemahan ini dapat dikatakan menjadi lebih kuat dan lebih menggugah minat para pembaca, terkhususnya audience bahasa Inggris. Sehingga dapat dikatakan penerjemah menunjukkan pemahaman yang baik terhadap elemen-elemen puitis, dan dengan sedikit pemurnian makna, hasilnya dapat lebih mendekati keindahan puisi asli.