Puisi diatas juga menggunakan teknik literal, hal ini mengacu pada penerjemahan yang dilakukan secara langsung mengikuti struktur dan kata-kata dari teks sumber, dengan sedikit perubahan untuk menjaga makna. Contohnya terdapat pada frasa "Engkau ucapkan kata” diterjemahkan menjadi “Your words, spoken.”di sini dapat dilihat kata-katanya diterjemahkan secara langsung, sehingga mempertahankan struktur aslinya.
3. Teknik Reduction (Reduksi) :
Teknik ini umum digunakan yang mana mengacu pada penghilangan sebuah kata atau elemen tertentu yang dianggap tidak esensial untuk menjaga makna secara keseluruhan, biasanya untuk membuat terjemahan lebih ringkas atau lebih alami dalam bahasa target. Contohnya terdapat pada frasa “namun gema ucapanmu melingkari puncak bukit,” disini kata “gema” dapat disingkat menjadi “echo” dalam terjemahan “still echo through hilltops.”
F. Strategi Penerjemahan Puisi "Cahaya di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina
1. Imagery :
Strategi diatas digunakan oleh penulis untuk tetap mempertahankan atau menciptakan citra puitis yang sama dalam bahasa target. Hal ini terlihat pada frasa “hujan yang tak terlihat” dapat diterjemahkan menjadi “the unseen rain.” yang berarti citra ini tetap kuat dan menggugah perasaan, menciptakan kedalaman makna yang sama