Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angin yang Menyentuh Langit

12 Januari 2025   20:38 Diperbarui: 13 Januari 2025   06:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Angin juga pandai dalam matematika. Ia dapat menghitung dengan cepat walaupun tanpa jemari. Setelah beberapa bulan, Angin ditugaskan sekolah untuk mengikuti olimpiade matematika.

***

Prestasi demi prestasi diraih Angin. Ia menginspirasi banyak orang dengan kisah hidupnya. Tak jarang ia diminta bercerita dalam forum atau webinar online.

Beberapa karyanya dipamerkan di acara seni nasional, dan ia mendapat beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikannya. Angin sangat bersyukur, terlebih ia sangat menikmati aktivitas melukis tersebut. Hal tersebut membuat tekadnya semakin kuat. Ia ingin menjadi seorang anak yang berhasil dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya.

Dengan ajaib, Tuhan menjawab setiap doa yang dilangitkan Angin.  Seorang dermawan yang terinspirasi oleh kisah Angin, tiba-tiba datang untuk membeli salah satu lukisan Angin.

Ia juga menanyakan hal yang paling diinginkan Angin dalam hidupnya saat ini. "Insyaallah, jika ada rejeki, saya ingin sekali menghadiahi umrah untuknya dan kedua orang tua saya pak." ucap Angin dengan penuh tekad.

"Tak usah tunggu lama nak, secepatnya bapak akan daftarkan kedua orang tuamu untuk ibadah umroh," jelas sang Dermawan.

"Sungguh pak?," yakin Angin. Ia sangat bersyukur. Ia tak menyangka secepat ini Tuhan mengabulkan semua doa-doanya.

***

Ketika Angin menyerahkan tiket umrah kepada bapaknya, pria itu terdiam.

"Pak, ini untuk bapak dan ibu. Angin ingin bapak melihat Ka'bah dan berdoa di sana," kata Angin dengan senyum lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun