"hahahaha" tertawa ringan, anggun, tak terlalu berisik.
Sial, jika aku adalah laki-laki pada biasanya pada pola ini, aku pasti jatuh cinta pada perempuan itu, apalagi disituasi yang mendukung seperti alur cerita dikebanyakan cerita. Aku pasti jatuh cinta, atau setidaknya aku tertarik. Namun, sama sekali. Sama sekali aku tak tertarik.
"Sedang baca apa?" tanya barista perempuan
"Madilog. Tan Malaka"
"Wah, kenapa baca buku itu?"
Sebenarnya aku ingin menjelaskan mengenai warna merah yang mencolok diantara warna hitam, dan aku berhenti membacanya padahal baru awal halaman. Namun sepertinya terlalu merepotkan. Biasanya untuk menghindari pertanyaan hanya perlu dibalas dengan pertanyaan.
"Apa kau suka membaca?" tanyaku
"Tidak terlalu, tapi aku menyukainya."
"Sejak kapan?"
"Sekitar 5 tahun yang lalu."
Sebenarnya aku tidak begitu menyukai pola pertanyaan seperti ini, dilanjut dengan buku apa yang pertama kau baca, siapa penulis yang kau suka, atau buku apa yang mengubah hidupmu. Namun tak apa, biarlah begini alur pembicaraan seperti orang-orang seharusnya.