Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Money

Masihkah Relevan Strategi Budaya Perusahaan?

22 September 2021   11:10 Diperbarui: 22 September 2021   14:26 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2019, sebuah berita menyentak bahwa : "CEO General Electric (GE), Larry Culp membeli hampir US$ 2 juta (Rp 28 miliar) saham perusahaan, setelah laporan soal manipulasi perusahaan itu tersebar.

Culp membeli 252.200 saham dikisaran US$ 7,93. Culp, yang mengambil alih konglomerasi yang sempat kesulitan tahun lalu, telah menduplikat kepemilikannya di GE. "

Lantas situasi memang agak runyam karena tuduhan mengerikan untuk sekelas GE yang sempat berjaya di masa Jack Welch.

Pewartaan yang memang sangat mengagetkan.

Sebelumnya, Harry Markopolos seorang auditor investigasi khusus kecurangan perusahaan menyebut GE telah melakukan "penipuan besar" hingga US$ 38 miliar. 

Sekedar ilustrasi dunia nyata yang very poor (DOkpri)
Sekedar ilustrasi dunia nyata yang very poor (DOkpri)

Lebih lanjut dalam sebuah interview, Markopolos mengatakan pihaknya menemukan indikasi adanya penggelembungan di unit asuransi GE karena kebutuhan akan dana hingga US$18,5 miliar.

Jumlah yang tidak terbilang sedikit. Sama halnya dengan perusahaan di pelayaran niaga besar, ternyata melaba disebabkan hobinya menumpuk hutang alias bayar kewajiban ditunda melulu.

Sebaliknya, kejadian yang mirip ada juga modus operandi pendapatan 10 tahun ke depan, dibuku tahun ini, padahal belum tentu pendapatan tersebut nantinya likuid.

Kembali ke GE, bagaimana ceritanya kok bisa begitu? 

Markopolos menulis, timnya melakukan 7 bulan penuh investigasi untuk mendapatkan bukti. GE, ditulisnya, juga tidak menghitung bisnis migasnya dengan benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun