Dari mana asalnya strategi perusahaan atau corporate culture itu? Apakah ia sebagai sebab, ataukah ia sebagai akibat?
Sebagian masih sangat percaya, bahwa budaya perusahaan adalah sebuah sebab. Artinya ia adalah sebuah strategi, yang perlu ditanamkan ke dalam organisasi, wabil khusus kepada pegawainya.
Ini dimengerti oleh banyak jurnal yang membuktikan bahwa budaya perusahaan berpengaruh kepada kinerja korporasi. Kinerja korporasi terdiri atas kinerja indiviu. Dan seterusnya.
Namun ada juga yang menyatakan bahwa sejatinya budaya perusahaan adalah sebuah akibat.
Pendiri utama atau CEO adalah pemilik utama nilai budaya yang akan mempengaruhi kehidupan korporasi.
Adalah Jack Welch, maestro bisnis General Electric (GE) yang dikabarkan spektakuler menerapkan budaya sebagai strategi bisnis.
Hal ini pertanyaan, siapa CEO terhebat dalam lima puluh tahun terakhir?
Jika ente seperti kebanyakan orang, kemungkinan besar Anda menjawab, "Jack Welch," dan mudah untuk mengetahui alasannya. Welch menjalankan General Electric, salah satu perusahaan paling ikonik di Amerika, selama dua puluh tahun, dari 1981 hingga 2001. Para pemegang saham GE makmur selama masa Welch, dengan pengembalian tahunan gabungan sebesar 20,9 persen.
Jika ente telah menginvestasikan satu dolar dalam saham GE ketika Welch menjadi CEO, dolar itu akan bernilai luar biasa $48 ketika dia menyerahkan kendali kepada penggantinya, Jeff Immelt.
Pertanyaannya adalah, apakah saat ini GE masih eksis atau malah deklaining?