Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menjalin Silaturahmi dengan Roh Selama Pandemi

15 Mei 2021   13:38 Diperbarui: 15 Mei 2021   13:44 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (Candi STupa Sumberawan)

Jadi yang merekonstruksi pun juga pemerintah Hindia Belanda, dan ditemukenali memang stupa ini digunakan untuk pemujaan bukan sebagaimana stupa lain seperti di Borobudur yang jumlahnya banyak. 

Kondisi Mei 2021, akses ke sana sudah berbeton dan mobil bisa masuk namun area parkir sangat terbatas. 

Ya mungkin memang lebih baik begitu ketimbang situs malah terlalu banyak dikunjungi dan hutan bisa terganggu. 

Musnahnya Peradaban

Dari silaturahmi saya dengan Candi Singosari dan Candi Stupa Budha Sumberawan, ada 2 simpulan kecil yang saya peroleh;

(1) peradaban besar akan musnah dan hanya menyisakan kisah serta sedikit situs yang semakin jarang dikunjungi 

(2) seharusnya manusia berpikir bagaimana agar situs itu diselamatkan untuk tidak menghilangkan kisah jaman dahulu di mana peradaban kita "pernah maju", sebelum kerusakan alam mengubur bukti sejarah yang memang semakin musnah.

Di kawasan Candi STupa Sumberawan, saya temui banyak batu vulkanik besar yang utuh yang menandakan dulu ada letusan gunung berapi yang melontarkan banyak batu pasir dan material di sekitar Singosari. 


Saatnya silaturahmi tidak hanya kepada yang hidup, namun juga kepada roh yang mati namun meninggalkan jejak-jejak yang bisa kita pelajari. (15.05.2021/Endepe)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun