Sambil saya bayangkan, hari itu si pencuri sedang lenyeh-lenyeh dengan sarung saya,, minum soft drink saya, duduk di atas sajadah saya, dan main kamera saya. GRrggrggghhhh... muntap saya karena semua itu juga saya beli dengan honor menulis yang saya kumpulkan selama ini.
Lhaaa.. ketika saya bercerita dengan seorang teman baru di Pulo Gadung, komentarnya bikin saya shock dan tercenung.
"Sudah, diikhlaskan saja... ntar juga dapat pengganti yang lebih baik. Atau, jangan-jangan kamu tidak pernah atau jarang sadaqah ya Nug.. hingga barangmu hilang semua..."ujarnya tanpa bermaksud mengecilkan hati saya.
Say batin, jangan-jangan iya. Saya kurang beramal. Kurang sedekah. Sehingga ada gangguan dalam perjalanan saya itu.
Saya belajar banyak tentang ini.
****
Demikian kisah sekilas di malam jumat penuh berkat ini. Terima kasih inspirasi dari alm oom Motinggo Busye, alm Bapak Jacob Oetama, dan pimpinan di Kotawaringin yang pernah sangat menginspirasi.
Dengan tujuan saling berbagi kebaikan, kisah ini saya bagi kepada anda. Mari kita berlomba dalam kebaikan, semoga kehidupan semakin baik dan sejahtera untuk setiap insan manusia. (05/11/2020-NDP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H