Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Detektif dan Sang Teroris

23 Februari 2021   19:29 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:03 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau baik-baik saja, Jamie?" kata Sang Teroris sambil memeluk perempuan itu.

Memandang adegan itu, Sang Detektif berdesah. "Anda tahu, ini yang membuat saya tak habis pikir. Anda adalah seorang yang menempatkan intelektualitas di atas segalanya. Tapi kenapa anda masih ada waktu untuk kegilaan bernama cinta? Apalagi untuk seorang perempuan dungu seperti Jamie Moriarty?"

Sang Teroris memandang tajam pada musuh bebuyutannya itu. "Yang anda sebut kegilaan itu adalah terapi yang efektif untuk mencegah seseorang menjadi benar-benar gila seperti anda."

Sang Detektif menyeringai. "Saya lebih suka gila daripada bodoh seperti anda. Karena itulah saya yang berhasil memancing anda, dan bukan sebaliknya."

Sang Teroris balas memberi senyuman yang dingin. "Anda tidak mengerti. Saya ke sini bukan cuma membebaskan kekasih saya. Pengkhianat seperti anda terlalu berbahaya untuk dibiarkan hidup."

Menyadari apa yang akan segera terjadi, Jamie Moriarty memberi peringatan, "Hati-hati, Sayang. Detektif itu punya ilmu bela diri yang tak kalah hebat denganmu. Dia telah membunuh sepuluh pengawal bersenjata yang menjagaku selama ini - dengan tangan kosong."

Bukannya gentar, Sang Teroris malah jadi penasaran. "Oh ya? Menarik sekali. Apa jurus pamungkas anda? Aikido? Wing-chung? Pencak?"

Sambil memasang kuda-kuda seperti pendekar silat, Sang Detektif menantang, "Kenapa tidak anda cari tahu sendiri, Tuan Holmes?"

Sang Teroris pun bangkit berdiri. Dengan posisi siap tempur yang tak kalah kokoh, dia menjawab, "Dengan senang hati, Detektif Watson!"

(Catatan: di dunia kita, Mikhail Baryshnikov memang seorang penari balet, Joe Biden dan Kamala Harris memang memenangkan pemilu, dan Khabib Nurmagemedov bukan fisikawan tetapi jagoan bela-diri UFC)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun