Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Detektif dan Sang Teroris

23 Februari 2021   19:29 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:03 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baryshnikov mendengus sekali lagi, "Omong-omong, anda belum menjawab pertanyaan saya."

"Baiklah kalau itu membuat anda penasaran," sahut Sang Detektif tenang. "Apakah saya keberatan dengan kehadiran dua juta pasukan Rusia di dataran Inggris? Apakah saya keberatan bahwa pasukan Rusia menghancurkan seluruh angkatan perang Inggris? Jika memang demikian, kenapa saya tidak mengungsi ke Eropa daratan seperti yang lainnya?"

Baryshnikov menyahut, "Barangkali karena anda ingin melakukan gerakan terorisme melawan kami? Bukankah anda tadi meyakini aktivitas seperti itu bisa dilakukan seorang diri?"

"Analisa yang logis, Jenderal," sahut Sang Detektif. "Tapi jika benar-benar berpendapat begitu, anda sudah menangkap saya dari dulu. Fakta bahwa anda ke sini untuk minta bantuan adalah bukti anda sudah mempelajari profil saya. Anda sudah tahu bahwa nasionalisme dan segala romantisme politik lainnya tidak berarti buat saya."

Baryshnikov terdiam sejenak. Dia tidak bisa membantah perkataan detektif itu. Dia sudah membaca semua file tentangnya. Detektif ini telah memecahkan banyak kasus kriminal, tapi sikapnya terhadap politik sangatlah apatis.

"Saya harus mengakui anda memang memiliki kemampuan analisa yang cukup mencengangkan," akhirnya Baryshnikov berkata. "Tapi saya perlu bukti konkret untuk mempercayai ide anda tentang adanya seorang lone-wolf canggih yang berkeliaran di sini."

"Saya sangat menyadari itu, Jenderal," sahut Sang Detektif. "Karena itulah, saya harap anda bersedia menunggu barang sebentar."

Baryshnikov mengerutkan kening. "Saya tidak mengerti. Bukti seperti apa yang anda punya sehingga tidak bisa memberikan itu sekarang?"

"Oh, anda salah mengerti, Jenderal. Saya meminta anda menunggu bukan sekedar untuk mendapatkan bukti, tapi juga sekaligus untuk mendapatkan pelaku tindak terorisme itu!"

Baryshnikov benar-benar terkejut. "Apa?"

"Seperti yang saya katakan tadi, saya juga mengikuti kasus ini. Yang tidak saya katakan, saya tidak sekedar mengikuti. Saya juga melakukan penyelidikan sendiri. Dan saya harus mengatakan, sepertinya metode saya lebih baik dari anda. Karena sekarang saya sudah tahu siapa sebenarnya teroris itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun