Sang Detektif bertepuk tangan. "Brilian! Sangat brilian! Tapi anda tidak usah khawatir. Saya sudah memperhitungkan hal itu."
Sang Teroris santai menyahut, "Saya tahu itu. Masalahnya, bukan anda yang saya beri tahu."
Ucapan itu sudah cukup buat Baryshnikov. Dia pun meloncat keluar sambil menodongkan pistolnya pada Sang Teroris.
"Angkat tangan!" serunya keras-keras. "Bergerak sedikit saja, akan kulubangi kepalamu!"
Sang Detektif menggelengkan kepala dengan sebal "Itu sangat tidak bijaksana, Jenderal."
Baryshnikov mencibir. "Karena saya berhasil menangkap teroris ini?"
"Tidak. Tapi karena apa yang sehabis ini menimpa anda!"
Belum sempat Baryshnikov bertanya apa maksud perkataannya, perempuan yang diikat di lemari itu nekad menabraknya dari belakang. Sang Jenderal terdorong ke depan dan kehilangan keseimbangan.
Dia jatuh persis di depan Sang Teroris. Pistolnya terlepas dan terlontar jauh. Sebelum dia sempat melakukan apapun, sebuah tendangan keras membuatnya pingsan seketika.
Selesai membereskan Sang Jenderal, Sang Teroris cepat-cepat membebaskan perempuan yang terikat itu.
"Aku tahu kau pasti datang, Sayangku," kata si perempuan begitu kain yang menyumpal mulutnya dilepas.