Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Freedom or Undead

29 Januari 2021   20:37 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:04 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dikutip dari Pxhere

"Sesuatu yang tidak masuk akal," sahut Aryo.

Dyah menengok sekeliling, dan terkaget-kaget. Hutan tempat mereka bersembunyi sudah rata dengan tanah. Seluruh pohon yang ada tumbang seperti diterjang badai.

Dan di kejauhan nampak asap bercahaya kehijauan membumbung ke langit malam.

Aryo mengambil keputusan. "Kita harus memeriksanya."

Keempat gerilyawan itu pun bergerak keluar hutan. Melintasi bangkai pepohonan yang tumpang tindih. Mendekati sumber asap yang bercahaya aneh tersebut.

Apa yang mereka lihat di sana betul-betul mencengangkan.

Ratusan serdadu Belanda yang mengejar mereka bergeletakan di tanah. Tewas. Semuanya dalam kondisi terbakar hangus. Dan kengerian itu belum semuanya.

Sebuah kawah raksasa membentang tak jauh dari posisi mayat-mayat itu. Dari sanalah asap dan cahaya kehijauan itu berasal. Saat keempat gerilyawan mendekatinya, mereka bisa melihat ada sesuatu di balik asap tersebut.

Sepertinya sejenis pesawat terbang. Tapi disainnya sangat aneh. Berbentuk seperti kerang raksasa. Lebih terlihat organik daripada mekanik. Ada semacam pintu di bagian bawah. Dekat permukaan tanah.

Dan pintu itu terbuka.

"Aku tidak pernah melihat kapal terbang seperti ini," ujar Tedjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun