Pohon mangga di depan rumah saya, tepat di pinggir kali telah berusia 16 tahun, Â pohon mangga itu dari jenis Lila Jiwa, atau di tempat saya disebut 'poh gedang madu, sebab kalau matang dan ada manisnya seperti madu pada bagian dagingnya.
Pohon mangga ini berbuah lebat, namun harus sering juga di semprot dengan pestisida dan fungsida, kalau tidak , Â walaupun berbunga tak akan berhasil panen. Sehingga benar kata seorang petani mangga di Buleleng, Bali Utara, saat ini kalau memiliki mangga tanpa rajin menyemprotkan pestisida dan fungisida, tidak akan pernah panen maksimal. Â
Anda tahu bukan , harga pestisida dan fungisida memang relatif mahal, dan harus memiliki Semprotan Tangan (Hand Sprayer) atau dengan mengkombinasi dengan perlatan mesin untuk proses penyemprotannya.Ini perlu modal.
Saya bertemu dengan seorang nenek tua di beranda rumahnya yang tengah menikmati buah mangga yang baru dipetik dari pohon di pekarangan rumahnya. Saat saya datang, nenek itu mengundang saya untuk ikut menikmati hasil kebunnya. Dia menawarkan buah mangga dan menyarankan saya memilih yang besar dan matang di pohon. Banyak petani mangga telah cerdas dalam bercocok tanam mangga,karena penyuluh dari dinas pertanian terus melakukan penyuluhannya.
Saat ini, musim mangga di Kabupaten Buleleng, Bali, berlangsung dari November hingga Januari. Pasar Banyuasri di Singaraja dihiasi dengan berbagai jenis mangga, mulai dari Amplem Sari, Aromanis, Golek, hingga Lila Jiwa. Produksi mangga di Indonesia mencapai 33.026.197 kuintal, dengan Jawa Timur sebagai provinsi penghasil terbesar, yaitu 14.888.903 kuintal. Meski demikian, Indonesia tidak masuk dalam 10 negara pengekspor mangga terbesar. Negara pengekspor mangga utama di dunia adalah Meksiko, Belanda, Thailand, dan Brasil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor mangga Indonesia pada tahun 2021 tercatat sebesar USD 4,56 juta dengan jumlah 3.112 ton. Negara tujuan ekspor mangga Indonesia meliputi Singapura (USD 1,18 juta), Kanada (USD 0,76 juta), Amerika Serikat (USD 0,63 juta), dan Vietnam (USD 0,6 juta).
Kabupaten Buleleng memiliki mangga khas, yaitu mangga Manalagi yang tumbuh di Desa Depeha. Mangga ini memiliki kualitas sangat baik dan memenuhi standar pasar ekspor. Penelitian mengenai mangga dan manfaatnya bagi manusia terus berkembang. Berdasarkan penelusuran di Google Scholar dengan kata kunci "Mangifera indica", ditemukan sekitar 241.000 hasil, sementara untuk artikel yang berfokus pada Indonesia terdapat sekitar 23.200 artikel. Ini menunjukkan bahwa penelitian mengenai mangga, baik di dalam maupun luar negeri, sudah cukup banyak, dan mungkin ada juga produk paten yang dihasilkan dari buah mangga.
Tulisan ini bertujuan untuk mengulas sekilas mengenai buah mangga, kandungan kimianya (polyfenol ) , serta manfaatnya bagi kesehatan manusia. Mangga adalah buah yang sangat menarik, baik dari segi rasa, aroma, maupun teksturnya.
SELAYANG PANDANG POHON MANGGA
Mangifera indica L. (mangga), tanaman hijau abadi yang memiliki umur panjang dan termasuk dalam keluarga Anacardiaceae, telah dibudidayakan selama ribuan tahun di anak benua India karena buahnya yang sangat baik yang merupakan sumber kaya serat, vitamin A dan C, asam amino esensial, serta berbagai fitokimia. M. indica secara luas digunakan dalam berbagai sistem pengobatan tradisional untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Efek peningkat kesehatan dan pencegah penyakit dari M. indica dikaitkan dengan sejumlah fitokimia bioaktif, termasuk polifenol, terpenoid, karotenoid, dan fitosterol, yang ditemukan pada daun, kulit kayu, daging buah yang dapat dimakan, kulit, dan biji. M. indica telah terbukti menunjukkan berbagai aktivitas biologis dan farmakologis, seperti efek antioksidan, antiinflamasi, imunomodulator, antimikroba, antidiabetes, antiobesitas, dan antikanker. Beberapa studi telah dilakukan yang menunjukkan sifat tidak beracun dari komponen-komponen mangga. Namun, meskipun ada banyak studi individu yang menyelidiki efek antikanker dari berbagai komponen dari pohon mangga, tinjauan yang komprehensif, terkini, dan kritis mengenai data penelitian yang tersedia belum dilakukan menurut pengetahuan kami. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk memberikan evaluasi komprehensif dan kritis tentang potensi pencegahan kanker dan terapi antikanker dari M. indica dan fitokimianya dengan fokus khusus pada mekanisme aksi seluler dan molekuler. Bioavailabilitas, farmakokinetik, dan profil keamanan dari fitokomponen individu M. indica serta keterbatasan, tantangan, dan arah penelitian di masa depan juga telah dibahas.
Mangga merupakan salah satu buah tropis yang sangat populer di dunia. Dengan rasa manis dan aroma khas, buah ini berasal dari India sebelum akhirnya menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.