Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rumput Laut, Perlu Sentuhan Presiden Baru

21 September 2024   05:48 Diperbarui: 21 September 2024   20:29 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani Rumput laut bekerja hingga sore hari (Sumber : wisu.or.id)

Selayang Pandang rumput Laut 

Rumput laut  atau makroalga, merujuk pada ribuan spesies alga laut yang makroskopis dan multiseluler. Istilah ini mencakup beberapa jenis makroalga Rhodophyta (merah), Phaeophyta (cokelat), dan Chlorophyta (hijau). Beberapa spesies rumput laut, seperti kelp, menyediakan habitat penting untuk pemijahan perikanan dan spesies laut lainnya, sehingga melindungi sumber makanan. Spesies lain, seperti alga planktonik, memiliki peran vital dalam menangkap karbon dan memproduksi setidaknya 50% oksigen di Bumi.

Ekosistem rumput laut alami terkadang terancam oleh aktivitas manusia. Misalnya, penambangan mekanis kelp merusak sumber daya dan perikanan yang bergantung padanya. Ancaman lain juga menghadapi beberapa ekosistem rumput laut; contohnya, penyakit yang menyerang predator landak ungu telah menyebabkan lonjakan populasi landak yang menghancurkan wilayah hutan kelp besar di lepas pantai California.

Manusia telah lama membudidayakan rumput laut untuk berbagai keperluan. Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian rumput laut telah menjadi praktik pertanian global, menyediakan makanan, bahan untuk berbagai penggunaan kimia (seperti karagenan), pakan ternak, dan pupuk. 

Mengingat pentingnya rumput laut dalam ekosistem laut dan kemampuannya menyerap karbon dioksida, perhatian terbaru difokuskan pada budidaya rumput laut sebagai strategi mitigasi perubahan iklim untuk biosekuestro karbon dioksida, serta manfaat lain seperti pengurangan pencemaran nutrisi, peningkatan habitat bagi spesies akuatik pesisir, dan pengurangan pengasaman lautan lokal. Laporan Khusus IPCC tentang Lautan dan Kriosfer dalam Perubahan Iklim merekomendasikan "perhatian penelitian lebih lanjut" sebagai taktik mitigasi.

"Rumput laut" tidak memiliki definisi formal, tetapi umumnya hidup di laut dan terlihat dengan mata telanjang. Istilah ini mencakup tanaman berbunga yang terendam di laut, seperti lamun, serta alga laut yang lebih besar. Secara umum, rumput laut termasuk dalam beberapa kelompok alga multiseluler; merah, hijau, dan cokelat. Mereka tidak memiliki nenek moyang multiseluler yang sama, membentuk kelompok polifiletik. Selain itu, alga biru-hijau (Cyanobacteria) kadang-kadang juga dianggap dalam literatur rumput laut.

Jumlah spesies rumput laut masih menjadi bahan diskusi di kalangan ilmuwan, tetapi kemungkinan besar terdapat beberapa ribu spesies rumput laut.

Rumput laut, atau makroalga, merupakan salah satu organisme terpenting di lautan. Eukariota fotosintetik multiseluler yang hidup dan beragam ini menyediakan layanan ekosistem yang penting dalam ekosistem pesisir; misalnya, mereka adalah insinyur ekosistem yang menyediakan makanan, tempat berlindung, dan habitat bagi organisme lain, dan bertanggung jawab atas sejumlah besar produktivitas primer total sistem beriklim sedang, arktik, dan tropis di seluruh dunia. 

Rumput laut, yang meliputi alga cokelat, merah, dan hijau, menghasilkan banyak molekul struktural, seperti protein, lipid, karbohidrat, dan senyawa bioaktif lainnya yang memiliki berbagai aplikasi (misalnya, pertanian, kosmetik, farmasi, dan bioteknologi) . 

Selain itu, meskipun rumput laut secara historis telah menjadi bagian penting dari masakan Asia, akuakultur rumput laut baru-baru ini berkembang karena meningkatnya minat dalam menggunakan rumput laut untuk produksi biofuel dan ketahanan pangan global.

MANFAAT  RUMPUT LAUT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun