Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Daun Bawang dan Cinta yang Kurang Akal

10 Oktober 2018   18:34 Diperbarui: 11 Oktober 2018   22:47 2944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku mau jadi daun bawang saja. Dunia manusia sudah gila. Aku mau jadi daun bawang saja. Aku mau jadi daun bawang saja ..." Otakku seperti tersengat listrik. Aku mengulang-ulang permintaanku pada tumpukan daun bawang yang membisu. Aku menggoyang-goyangkan keranjang mereka, namun mereka hanya geming.

Argh, tidak setia kawan!

Setelah keriuhan tawa yang mengejek, kini seantero pasar terasa hening. Hanya ada aku dan kenangan-kenangan tumpah yang membuatku ingin kembali ke dalam tanah. Tumbuh kembali menjadi daun bawang yang tidak mengenal cinta dan mati, selain pada semangkuk sop ayam atau sepiring nasi goreng.

"Sudah, tidak apa-apa. Daun begitu sudah tiga tahun. Sejak kecelakaan motor waktu membawa sayuran. Dia pingsan di atas setumpuk daun bawang, dan kakaknya, anak sulung Emak, meninggal. Dawiyah bilang, tidak bisa melakukan apa-apa seperti daun bawang. Emak ... "

Aku mendengar Emak menceritakan tragedi yang tak asing. Aku tidak suka. Aku tidak mau mendengarnya.

Aku memperkeras suara gerunganku. "Aku mau jadi daun bawang saja! Dunia manusia sudah gila! Aku mau jadi daun bawang saja! Dunia sudah gila! Aku mau jadi daun bawang saja! Daun bawaaang!!!"

***

Cimahi, 10 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun