Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Daun Bawang dan Cinta yang Kurang Akal

10 Oktober 2018   18:34 Diperbarui: 11 Oktober 2018   22:47 2944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mendengus. "Mana mungkin? Sebelum bertemu dengannya, aku selalu mandi dengan sabun wangi kuburan. Apa masih ada bau daun bawangnya?"

Wortel terdiam, saling lirik dengan kentang. Aku maklumi saja, mereka cuma sayuran tanpa otak dan perasaan. Bahkan, mereka tidak akan paham jika kukatakan bahwa pemilik kaki di kios Pak Engkos itu berbeda.

Aku yakin, Kang Rinaldi bukan laki-laki sembarangan. Ini namanya firasat daun bawang.

Aku tidak pernah mendengar dia menggoda perempuan-perempuan cantik yang lewat untuk berbelanja. Berbeda sekali dengan penjual tahu di sebelah, atau tukang daging di seberang sana.

Kurasa, kali ini aku benar-benar jatuh cinta. Boleh, kan?

***

"Bagaimana jika ternyata dia tidak menyukai daun bawang?"

Aku berdecak gusar mendengar pertanyaan dari kacang panjang. Aku sudah berdandan cantik sekali pagi ini. Tidak ada yang boleh mengganggu, atau sekadar membuatku ragu. "Tenang saja, aku akan membuat Kang Adi menyukaiku."

"Kang Adi? Rinaldi?"

"Iya, aku akan memanggilnya Kang Adi. Agar berbeda dari orang lain. Dengan begitu, dia akan mengingatku."

"Kalau dia alergi daun bawang, kamu mau apa?" Sebutir kluwek di ujung rak ikut-ikutan khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun