***
Belukar di taman balai basah berkilauan, menyimpan kehidupan. Di balik rimbun pandan, sebuah percakapan tidak dapat terdengar. Mereka bukan bagian dari acara. Mereka dua penjaga yang tak terjangkau pandangan mata.
Makhluk pertama:Â Ketang, kamu yakin dia orangnya?
Makhluk ketiga: Tidak juga. Wajahnya sih mirip. Tapi, warna kulit dan gaya rambutnya jauh beda.
Makhluk pertama: Ya sudah.
Makhluk ketiga: Hah? Begitu saja? Kamu tidak ingin tahu?
Makhluk pertama:Â Untuk apa?
Makhluk ketiga: Kamu tidak dendam dengan kematian Kevin?
Makhluk pertama:Â Dendam? Tidak ada gunanya. Kevin kan tidak akan kembali. Memaafkan lebih cepat memulihkan hati.
Makhluk ketiga: Iya sih, kamu benar. Pemuda itu hanya perantara bagi ketetapan Tuhan. Lagipula, kakakmu tidak mati, hanya berpindah dan berubah menjadi hal lain yang tidak kita ketahui.
***