Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dialog Tanpa Nama #13

26 September 2018   11:03 Diperbarui: 26 September 2018   11:12 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Belukar di taman balai basah berkilauan, menyimpan kehidupan. Di balik rimbun pandan, sebuah percakapan tidak dapat terdengar. Mereka bukan bagian dari acara. Mereka dua penjaga yang tak terjangkau pandangan mata.

Makhluk pertama: Ketang, kamu yakin dia orangnya?

Makhluk ketiga: Tidak juga. Wajahnya sih mirip. Tapi, warna kulit dan gaya rambutnya jauh beda.

Makhluk pertama: Ya sudah.

Makhluk ketiga: Hah? Begitu saja? Kamu tidak ingin tahu?

Makhluk pertama: Untuk apa?

Makhluk ketiga: Kamu tidak dendam dengan kematian Kevin?

Makhluk pertama: Dendam? Tidak ada gunanya. Kevin kan tidak akan kembali. Memaafkan lebih cepat memulihkan hati.

Makhluk ketiga: Iya sih, kamu benar. Pemuda itu hanya perantara bagi ketetapan Tuhan. Lagipula, kakakmu tidak mati, hanya berpindah dan berubah menjadi hal lain yang tidak kita ketahui.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun