Aku sudah mengatakan, ini hari istimewa.
Seiring jejak kakinya hilang dihapus pelukan ombak, angin muson datang dari arah selatan. Meniup layar perahu yang telah menjadi onggokan sampah pesisir. Mereka hanya diam, tertambat seperti nasib dan surat-surat di kantor pemerintahan.
Aku masih menunggu, hingga gerimis menjadi hujan.
Lautan menyambut malam yang sebentar lagi datang, mulai pasang.
Aku turun perlahan dari batu karang. Berjalan lambat, memasuki celah batuan di balik rongsokan perahu nelayan.
Kulewati satu malam lagi, tanpa banyak keinginan.
.... bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H