Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Muson Barat #6

17 September 2018   09:56 Diperbarui: 26 September 2018   10:57 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah mengatakan, ini hari istimewa.

Seiring jejak kakinya hilang dihapus pelukan ombak, angin muson datang dari arah selatan. Meniup layar perahu yang telah menjadi onggokan sampah pesisir. Mereka hanya diam, tertambat seperti nasib dan surat-surat di kantor pemerintahan.

Aku masih menunggu, hingga gerimis menjadi hujan.

Lautan menyambut malam yang sebentar lagi datang, mulai pasang.

Aku turun perlahan dari batu karang. Berjalan lambat, memasuki celah batuan di balik rongsokan perahu nelayan.

Kulewati satu malam lagi, tanpa banyak keinginan.

.... bersambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun