Mohon tunggu...
Novi Damai Tambunan
Novi Damai Tambunan Mohon Tunggu... Teacher -

@ndtambunan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Karang #1778mdpl (Kecil-kecil Cabe Rawit)

24 Oktober 2018   14:47 Diperbarui: 24 Oktober 2018   15:11 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi.... langkah kami di tahan oleh bapak yang tadi meminta data diri kami. Beliau meminta kami untuk masuk ke dalam masjid terlebih dahulu, berdoa agar diberi ke-ridho-an dalam perjalanan pendakian. 

Saya langsung bingung apa yang harus kami lakukan. Kami melihat banyak ibu-ibu yang mulai berdatangan ke masjid seperti hendak melakukan pengajian. Dari kami ber 10, hanya 2 orang yang beragama Islam sedangkan saya dan teman yang lain adalah Nasrani. Disinilah letak keunikan dari Gunung Karang!

Saya pikir, bisa saja kami langsung mendaki tanpa harus berziarah ke dalam Masjid. Tetapi bagi saya, ini lah letak keindahan dari keragaman suku dan agama serta keyakinan di Indonesia. 

Saya dan teman saya yang lainnya tetap melakukan himbauan dari petugas RT karena kami menghargai keyakinan warga setempat. Ternyata Gunung karang juga sering digunakan sebagai tempat ziarah, sedangkan tujuan kami murni hanya untuk mendaki.

12:30 WIB

Hari semakin siang, kami mulai pendakian. Jalur pada saat memulai pendakian, saya pikir masih mirip seperti kebun-kebun warga namun jalanan terus menanjak dan mengurang tenaga. 

Waktu: 1,5 jam

14:00 WIB

Kami tiba di Pos 1, kiri kanan masih kebun-kebun warga. Pemandangan kota Cilegon mulai terlihat dari ketinggian. Sepanjang jalur hanya kami ber 10 sepertinya yang mendaki gunung ini. Sesekali kami menjumpai warga yang naik turun membawa hasil perkebunan sayur. Istirahat sebentar, perjalanan kami lanjutkan kembali.

16.30 WIB

dokpri
dokpri
Dokpri
Dokpri
                                                                                                                   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun