Mohon tunggu...
Novia Nurhayati
Novia Nurhayati Mohon Tunggu... Novelis - Bio-Sastra

Alumni Jurusan Pendidikan Biologi di UIN JKT yang suka banget sama sastra :)

Selanjutnya

Tutup

Horor

Akibat Sompral: Penghuni Rumah Marah hingga Mengikuti sampai ke Mimpi

18 November 2024   08:01 Diperbarui: 18 November 2024   09:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diperjalanan pulang, awalnya biasa saja. Bahkan, kami bertemu banyak orang dan pendaki yang ingin naik ke puncak gunung kapur tersebut. Namun, ketika kami sedang mengantri untuk turun.

Mata saya tertuju pada sebuah daun yang bergerak tidak senada yang sebelah kiri ke arah atas dan sebelah kanan ke arah bawah seperti berlawanan padahal saat itu sedang tidak ada angin yang berhembus. Sangat tidak masuk akal bukan ?

Lalu, saya memberitahukan kepada doi, dan doi bilang abaikan saja. Lalu, setelah itu tiba-tiba saya hampir terjatuh dan berpegangan pada pundak doi. Dan, doi melihat ke arah saya. Namun, saya hanya berpikir positif mungkin memang tanahnya licin, jadi saya terpeleset.

Kami kembali melanjutkan perjalanan hingga kembali lagi ke pos dan doi minta berhenti kembali dan membakar rokok, lalu meninggalkannya di pos tersebut.

Saya bertanya kembali namun dia tetap bilang nanti akan cerita setelah pulang.

Setelah, selesai kami turun dan ke arah tempat tiket untuk memberikan tiket jaminan kecelakaan ketika berwisata dan setelah itu kami ke parkiran.

Hantu wanita berbaju merah itu ikut kesini dan sekarang hilang

Singkat cerita sebelum kami pergi ke gunung kapur, sehari sebelumnya doi main ke rumah ngapel seperti biasa. Namun, doi mengeluh bahwa badannya tidak baik-baik saja, pegal-pegal dan merasa lemas.

Tidak lama kemudian doi pamit pulang. Saya begitu jengkel karena pulangnya terlalu cepat, maklum kami bertemu hanya seminggu sekali. Lalu, setelah doi sampai di rumah, ia memberitahu bahwa ada hantu wanita berbaju merah yang ikut bersamanya. Terakhir, ia melihatnya di pabrik tempatnya bekerja, namun setelah itu menghilang dan dia tidak sadar bahwa hantu tersebut ikut bersamanya sampai ke rumah. Tempat kerja doi di jakarta dan rumahnya di bogor.

"Aku sengaja pulang lebih cepat, karena emang satu badan aku bener-bener gak enak dan dua aku takut hantu itu nyaman di rumah kamu dan tinggal disitu. Makanya mending aku bawa pulang lagi."

"Lagian, pulang bawa jurig (setan)."

Bercerita semua yang terjadi di perjalanan menuju puncak gunung kapur

Doi bercerita ketika sudah sampai di rumah malam harinya lewat chat. Ini membuat bulu kuduk saya merinding dan merasa seperti di awasi di dalam kamar padahal hanya ada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun