Mohon tunggu...
Novi Ardiani (Opi)
Novi Ardiani (Opi) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melepas Awang Pandu

20 Februari 2017   19:58 Diperbarui: 20 Februari 2017   22:12 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menggeleng.  Tidak ada, Daeng. Aku belum berpikir tentang siapa penggantimu.  Awang Pandu diam sebentar.

“Alila, sampai kapan?”

“Tidak tahu.”

“Jangan terlalu lama.  Jika ada lelaki baik yang mencintaimu, terimalah dia. Cinta dapat menunggu. Kecuali jika kamu tidak mengharapkan untuk ditunggu. Jika seseorang tak diinginkan untuk menunggu, maka dia akan…. ”  Awang Pandu menghentikan kalimatnya.

“Berlalu,” kataku melengkapi kalimatnya.

“Berlalu dengan pedih, ” kata Awang Pandu.

“Hmm.” Aku menjawab dengan gumam. Dalam benak kami ada kenangan yang sama. Di gunung, di pantai, di laut, di sungai, di kampus, di lab, di rekening bank.

Angin pagi sejuk di sekeliling masjid. Untuk pertama kalinya, keningku dikecup suami orang.  Di samping rumah Tuhan.  Nafas Awang Pandu meniup sebagian wajahku.  Secepat angin aku berbalik. Berlari. Meninggalkan Daeng-ku yang masih berdiri. Daeng-ku? Tidak.  Bukan lagi. Sekarang.

Apa arti cinta bagi Padmaningrum Alila?……….

                                                                                                                           ----------------------------  selesai  -----------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun