Mohon tunggu...
Novalia Rakhmawati
Novalia Rakhmawati Mohon Tunggu... -

orang yang gila.. gila bercerita..gila menulis :) suatu kesenangan tersendiri jika seseorang menyukai ceritaku :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontrak Ku dengan-Nya 3 [End]

7 Oktober 2010   16:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:38 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sontak aku kaget dan mendobrak pintu kamarnya, terlihat Abi sendang berdiri menciumi guling nya.

" Kok bisa??? "

" Bisa donk, ternyata enak ya punya cewe " Abi ku yang polos nampak aneh malam ini.

tiba-tiba Isal datang dan masuk kekamar Abi karna melihat aku dan Abi sedang ngobrol seru.

" eh ada apaan nih? " tanya isal

segera ku jelaskan apa yang baru saja Abi alami, Isal pun kaget namun Isal bangga dengan perubahan Abi tapi aku tidak. Tiba-tiba aku mencium bau minuman dari badan Isal.

" Lo minum ya Sal?" aku coba bertanya.

" iya lah gue minum kalo enggak aus donk gue, udah ah gue mau mandi" Isal pergi meninggal kan aku dan Abi.

aku merasa ada yang aneh pada kedua sahabatku malam itu, Abi mendapakan sesuatu dari Ika di hari pertamanya jadian dan sesuatu itu tidak lazim menurut ku, seorang wanita langsung memberi seluruhnya kepada seorang cowok dan Abi ku gembira akan hal itu, apakah dia tidak sadar yang ia lakukan adalah sebuah dosa besar, dan apakah Ika bisa digolongkan menjadi wanita yang baik untuk Abi ku? dan Isal..Sosok aktif itu kini tertutup dengan ku, wangi alkohol yang kucium dari badan bukan lah hal biasa apakah teman-teman Isal yang sekarang mencekoki Isal ku?

' Ya Tuhan apa yang terjadi pada kedua sahabatku? ' pekik ku dalam hati.

Keesokan harinya masih berjalan seperti biasa namun lama kelamaan kedua sahabatku makin susah diajak sholat subuh bareng. Ku coba cari tahu siapa itu Ika, usut punya usut ternyata Ika bisa dibilang 'ayam' dikampus kami, dan bisa dibilang 'Maniak', dan banyak komentar tidak enak lainnya yang ku dapat tentang Ika. Sepulang kuliah aku coba mencari Abi untuk menjelaskan semua nya sebelum Abi terlalu mencintai Ika, ku cari di lorong-lorong kampus, namun apa yang ku dapat, ku lihat sahabat ku di sebuah pojokan kelas kosong bermesraan dengan seorang wanita yang membuat aku kaget wanita itu bukan lah Ika.

Aku memergokinya, Abi nampak kaget begitu pula wanita itu. Aku menegur nya dan meminta penjelasan kepadanya karna aku tahu ini bukan lah Abi, Aku menjelaskan semua tentang Ika namun yang ku dapat hanya tanggapan dinginnya.

" gue udah tau, terus kenapa? dia juga temennya Ika, sekarang gue lagi jatah dia" ucap Abi enteng.

apaa??? jatah?? Abi ku sudah gila, kucoba jelaskan kepadanya kalau ini tidak wajar namun yang kudapat malah cacian dari mulut seorang Abi.

" udah deh bawel lo ya sekarang Ben! lo urus kuliah lo sendiri deh, ini urusan gue dan lo ga berhak ikut campur. Dan 1 lagi, seenggaknya gue enggak kaya Isal !!" caci Abi.

" Hah Isal??? kenapa Isal?" tanya ku khawatir.

" Lo liat aja kelakuannya sekarang ! " singkat Abi lalu pergi dari hadapan ku dengan wanita itu.

Aku kalut, aku coba mencari Isal di kampus ku kelilingi kampus dan ku temukan ia di sudut taman bersama teman-teman satu jurusannya sedang asik menghisap sesuatu tapi aku jamin itu bukan lah rokok. kulihat tangan Isal memegang aqua gelas dan aku jamin itu bukan lah air putih, karena warnanya merah ke ungu-unguan. Perlahan ku dekati kerumunan itu dan memanggil Isal.

" Sal..balik yuk!" ajak ku.

suasana hening seketika lalu tiba-tiba teman-teman Isal mulai tertawa terbahak-bahak mengejek Isal yang aku ajak pulang, Isal pun langsung mendekati ku dan menarik ku menjauh dari teman-temannya lalu memaki ku seperti Abi tadi dan aku disuruhnya pulang lebih dulu.

Aku shock, mengapa sahabatku berubah, kenapa mereka acuh terhadapku, kenapa mereka malu aku dekati, mana kebersamaan itu, mengapa semua perlahan pudar? Kepala ku sakit bukan main pandangan ku kabur. Tiba-tiba sebuah tangan menahan ku agar tidak terjatuh, ternyata Arya teman sekelas ku, ia menawarkan mengantar ku kedokter namun ku tolak, selangkah aku meninggalkannya namun pandangan ku blur, kembali Arya memaksa ku dan aku menurutinya.

**

Sepulang dari dokter, aku lihat didepan rumah banyak sepatu dan suara berisik dari kamar Isal, ku dekati kamarnya namun ku urungkan niat ku untuk menyapanya karna aku yakin ia masih emosi, ku lihat kamar Abi tertutup rapat, aku pun mengurungkan niat ku menegur Abi, sesungguhnya aku butuh kalian sahabat, aku butuh perhatian kalian saat ini, aku ingin menceritakan yang terjadi pada ku barusan.

dengan lesu ku buka pintu kamar, ku lihat di dinding foto-foto kita dulu kawan, ku buka buku harian ku.

'Ya Allah entah mengapa aku merasa umur ku tidak lama lagi, aku tidak ingin memeriksanya hanya untuk mengetahui berapa lama lagi aku hidup, Kanker otak memang bukanlah penyakit sepele, namun aku berserah kepadamu ya Allah, Engkau Maha Mengetahui segalanya, Engkau yang berhak mengambil ku kapan saja, semakin cepat aku Engkau jemput aku semakin senang karna akan segera bertemu ayah dan ibu ku di sana.'

'Namun satu pinta ku ya Rabb..disaat nanti Engkau menjemputku aku ingin Engkau mengembalikan sahabat-sahabat ku seperti semula, menjauhi semua larangan Mu ya rabb..ini perjanjian antara Engkau dan aku ya Allah, disaat itu terjadi ambilah nyawa ku sebagai hadiah untukMu juga untukku..'

**

Beberapa lama berselang aku tetap menjalankan semuanya seperti biasa, namun tetap yang ku dapat hanya kekosongan tanpa sapa hangat dari kedua sahabatku itu. Tawa renyah mereka berdua, aku rindu kalian sahabat :(

pagi ini aku keluar dari kamar untuk berangkat kuliah namun kulihat seorang wanita keluar dari kamar Abi, bukan Ika, bukan juga wanita yang di kelas itu, wanita yang beda, aku pun menegur nya. terjadilah perdebatan yang membuat abi keluar dari kamarnya, aku menanyakan keberadaan wanita tersebut dan mencoba menasehatinya, dan yang ku dapat sebuah bentak kan hebat dari Abi ku yang pemalu, Abi ku yang tampan.

" GA USAH LO RIBET SAMA HIDUP GUE MULAI DETIK INI !!"

Aku tersentak kaget, Isal keluar dari kamar nya dan memaki keributan Aku dan Abi.

"Monyong lo pada, ada paan sih ribut pagi-pagi???"

"Nah seenggak nya gue ga kaya dia noh yang sekarang kerjaanya mabok, ngecims, nyabu." tuduh Abi.

" Heh Bi apa-apaan lo langsung nodong gue, nyolot lo..!!"

mereka berdua beradu mulut aku coba melerainya, tapi mereka berdua malah balik memaki ku, dan menegaskan bahwa kini kita hidup masing-masing tanpa ada yang boleh menyentuh kamar siapa pun.

Aku kaget, Aku tidak tau harus berbuat apa, sahabat kini kalian berubah, kalian acuhkan aku, kalian tak lagi perhatikan aku, kini aku merindukan ayah ibu :'(

..

Malam ini aku di temani Kang Ujang meminum secangkir kopi di teras depan, namun tiba-tiba kawan-kawan Isal berlarian berhamburan keluar rumah dan pergi menghilang. Aku panik dan mengambil langkah seribu menuju kamar Isal dan ku dobrak pintunya.

kutemukan tubuh sahabat ku Isal yang tergeletak dikamar kosnya dengan mulut berbusa dan jarum suntik yang masih menancap di tangannya.

” Isaaaaaaallll….!!! ” teriak ku.

Dengan tubuh gemetar ku coba angkat badan sahabatku yang sudah tidak bergerak.

” oh Tuhan bukan ini yang aku mau ” jerit ku dalam hati.

Kang Ujang mencabut jarum suntik yang masih menancap, Abi pun tiba-tiba sudah ada dimulut pintu kamar Isal dengan menggunakan boxer dan telanjang dada juga teman wanitanya yang menutupi sebagian badanya dengan selimut lagi-lagi wanita yang berbeda dan mereka terpaku.

"CARI TAKSI!!!" suruh ku kepada Abi.

Abi melesat keluar aku membopong tubuh sahabtku si lincah yang kini terbujur kaku di pelukan ku. Abi datang dan langsung membantu mengangkat Isal ke dalam Taksi, Kang Ujang pun tinggal di rumah. Kami sampai di rumah sakit, Isal langsung di tangani kami menunggu di ruang tunggu aku terus cemas, mondar-mandir. Abi menelpon di telpon umum yang tersedia di ruang tunggu mencoba mengabari keluarga Isal. Tiba-tiba kepala ku sangat sakit, tidak seperti biasanya, sakiiitt sekali. ' Tuhan aku tidak kuat '. Tiba-tiba semuanya gelap.

**

Ku lihat Abi menahan tangisnya didepan ruang tunggu, ia melihat sebuah gambar berbagai jenis penyakit kelamin, ia menetes kan air mata, ohh Abi ku jangan lah kau menangis, ku lihat dokter keluar dari ruang periksa memberikan kabar kepada Abi. Wajahnya tidak percaya dan menerobos masuk ke dalam aku mengikutinya, Ya Tuhaaannn ia menangis memeluk tubuh sahabatnya, sahabat yang ia sayangi, sahabat yang mulai ia acuh kan, ia memeluk tubuh ku Tuhan.

" BENIIIIIIII MAAFIN GUE BEN !!! PLISS BEN JANGAN TINGGALIN GUE SAMA ISAALLL !!"

**

Usai pemakaman ku masuki rumah, dengan segenap keberanian ku masuki kamar Beni sahabat terbaik ku, Sahabat no.1. Ku lihat foto-foto ku dan Isal di pajangnya rapih, kulihat pil pengurang rasa sakit di meja samping tempat tidurnya. Ku buka sebuah buku yang masih terselip pulpen disebuah halamannya..

ku baca tulisan sahabat ku..

tangis ku pecah.. Aku jahat selama ini tidak mengetahui sahabat ku mengidap kanker otak stadium akhir, Aku jahat tidak memperhatikannya selama ini, lihat perjanjian konyol mu dengan Tuhan sahabat. Ku lihat tulisan paling akhir sebuah kalimat " Kontrak Ku dengan-Nya " dengan sebuah tetesan air yang melunturkan sebagian tinta yang mengukir tulisan itu, aku yakin itu air mata mu sahabat ku, air mata sakit mu.

Ku bawa buku itu ke rumah sakit ku lihat Isal sudah sehat dan tersenyum, ia terus menanyakan Beni sahabat kami tercinta, tanpa pikir panjang ku perlihatkan tulisan Beni, Isal terpaku, Isal diam lalu air matanya tumpah aku tau ia merasakan apa yang aku rasakan.

esok nya ia meminta aku ajak ke makam Beni.

Isal dan aku berjanji di depan makam nya akan kembali seperti dulu.

malam itu Isal membakar semua barang haram yang ada di kamarnya. Sedangkan aku, ku bawa seorang wanita, Isal hanya tersenyum, ku ajak masuk wanita itu ke dalam rumah di hadapan foto mu sahabat, ku perkenalkan wanita abadi ku.

"Ben..cewek disamping gue ini adalah wanita impian gue, di depan lo gue janji, gue bakal jaga nih cewek sepenuh hati dan jiwa gue, dan gue janji dia wanita terakhir gue yang bakal nemenin gue sampe gue mati. Ok Kla?"

Klaudia wanita pujaan SMA ku itu tersenyum, ku kecup tangannya.

Tuhan jaga sahabat ku disana aku yakin ia bahagia sekarang disana karena bersama kedua orang tuanya, dan tidak lagi merasakan sakit. Sampaikan salam ku dan Isal kepada dia,, Sahabat kami tercinta..

....Selesai.....

Novalia.R

[0.o]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun