“Dia mengurung diri dikamar nya” ucap nenek
Bima pun berjalan menuju kamar Dwi dan seperti biasa mengetuk dan berbicara dibalik pintu
“Dwi aku mau pamit pulang ke kota apakah kamu mau ikut dengan ku?”
“Baik lah jika kamu tidak mau ikut tidak apa-apa nanti sebulan sekali aku akan pulang menemui mu, kamu tenang saja aku akan kembali padamu aku menyayangimu Dwi”
Bima pun berjalan keluar halaman untuk pergi dan tiba-tiba Dwi keluar kamar dan berlari lalu memeluk erat tubuh Bima dari belakang.
“Atas apa yang sudah kamu perjuangkan secepat inikah kamu meninggalkan aku, Aku sudah cukup menderita disini aku tidak mau kehilangan harapan dan cahaya hidupku, aku ingin ikut bersamau Bima” ucap Dwi dengan penuh tangisan.
Tamat