Mohon tunggu...
Noval Muslim Darazat
Noval Muslim Darazat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang aktivist mahasiswa, vokalist band, penulis, pengamat musik, dan partisipan/relawan yang masih amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Pedih

4 Agustus 2024   00:50 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Sudah sudah bukti sudah jelas saksi sudah banyak sekarang kita nikah paksakan saja dan asingkan kedua orang pencemar kampung Rengsek ini” Ucap Pa Somad

“Setuju !!” teriakan masyarakat

“Pa Somad percaya sama Saya pak, Saya tidak mungkin melakukan ini ! ini Fitnah !”

“Ayo bawa mereka berdua” Ucap Pa Somad

     Para warga pun membawa Bima dan Dwi untuk segera di olok-olok keliling wilayah kampung untuk dipermalukan, Dwi pun hanya bisa menangis dan Bima hanya bisa diam menerima musibah berat yang diterima oleh dirinya. Setelah dikelilingi mereka berdua pun dipaksa nikah agama secara terpaksa dan di usir dari kampung ini.

“Aku hendak dibawa kemana Bima” tanya Dwi dengan penuh tangisan

“Aku tidak tau hendak berjalan kemana Dwi” ucap Bima dengan penuh amarah

     Kedua pasangan itu pun berjalan tanpa arah meninggalkan perkampungan penuh dengan duka dan tangisan. Kemudian mereka berdua bertemu dengan kakek dan nenek yang ternyata ialah Kakek dan Nenek keluarga Dwi Laksmi. Dwi pun memeluk neneknya dengan penuh tangisan dan ia mengetahui bahwa selama ini Dwi dipungut oleh Juragan Somad karena ayah dan ibunya tidak sanggup membayar hutang. Mereka berdua pun diajak kakek dan nenek Dwi untuk tinggal di rumahnya yang berada di kampung yang berbeda yakni Kampung Dago setelah sesampai rumah sang nenek Dwi pun mengurung diri dan menangis atas penderitaan yang baru saja terjadi. Bima pun menjelaskan atas apa yang sudah terjadi pada mereka berdua. Kakek Dwi sendiri bernama Surto sedangkan nenek nya bernama Inem mereka bertiga pun mengobrol akan permasalahan yang terjadi saat ini pada Bima dan  Dwi.

“Sungguh biadab perbuatan si Somad sudah dia sudah mengambil cucuku dan sekarang memfitnah mengawini cucuku secara paksa” ucap Kakek Surto

“Sudah nak Kamu tidak usah khawatir kamu pergi saja dari kampung sini biar Dwi yang kami urus karena dia cucuk kami yang sudah lama direnggut oleh Somad” ucap Nenek Inem.

     Seketika hati Bima iba dan kasihan melihat nasib kedua orang yang sudah tua ini dan rasa simpati dan empatinya mulai muncul untuk tetap bertanggung jawab meskipun ini bukan sepenuhnya kesalahan Bima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun