Mohon tunggu...
Noval Muslim Darazat
Noval Muslim Darazat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang aktivist mahasiswa, vokalist band, penulis, pengamat musik, dan partisipan/relawan yang masih amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Pedih

4 Agustus 2024   00:50 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Waalaikumsalam!” ucap Pa Rw yang muncul dibelakang Bima

“Lahh pak kaget Saya kirain bapak bakalan tidak ada dirumah”

“haha maaf nak muda bapak tadi abis masukin anak ayam ke kandangnya, ayoo langsung masuk saja”

     Bima pun memasuki rumah bapak Rw itu dan ia langsung duduk dikursi yang terbuat dari bambu dan kayu. Disaat Bima sedang mempersiapkan berkas-berkas untuk kegiatan wawancara disisi lain, istri Pak Rw menghampiri kedua orang itu dengan membawa makanan dan minuman untuk dihidangkan. Bima pun langsung bersiap-siap melakukan pembicaraan dengan bapak Rw kampung rengsek tersebut.

“Mohon maaf Pak sebelumnya Saya merepotkan dan mengganggu waktu bapak, perkenalkan nama Saya Bima Anggara perwakilan dari Organisasi Peduli Air Jernih yang bertugas untuk melakukan survey berkenaan dengan kondisi perairan yang ada di kampung Rengsek ini” ucap Bima

“Ohh tidak apa-apa perkenalkan juga nama bapak Umar bapak selaku Rw di kampung Rengsek ini menyambut baik kedatangan ananda karena ada banyak sekali permasalahan yang ada di kampung ini” ucap hangat pak Rw

“Oh sebelumnya pak berkenaan dengan perairan yang ada dikampung ini darimana sumber air yang dipakai oleh masyarakat kampung Rengsek ini?”

“Untuk sumber air disini sebagian masyarakat ada yang menggunakan sumur dan sungai untuk mencuci pakaian. Sedangkan sumber air PDAM belum sampe ke kampung ini karena keterbatan jarak dan medan yang cukup sulit dijangkau, sehingga ya kami hanya mengandalkan kedua sumber ini”

“Bagaimana pak kondisi air yang di kampung Rengsek ini apakah masih jernih”

“Untuk kondisi air disini masih jernih untuk sumber dari sumur sedangkan dari sungai sekarang mengalami perubahan menjadi keruh karena masyarakat sudah mulai membuang sampah sembarangan ke sungai”

“Oh baik pak”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun