Mohon tunggu...
Noval Muslim Darazat
Noval Muslim Darazat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang aktivist mahasiswa, vokalist band, penulis, pengamat musik, dan partisipan/relawan yang masih amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Pedih

4 Agustus 2024   00:50 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Kegiatan wawancara pun sudah selesai dan Bima pun berusaha untuk memutar otak untuk mencari solusi mengenai masalah yang ada di kampung karena dia ditugaskan selama enam bulan untuk memberikan perubahan pada kampung kecil ini. Ia pun setelah keluar dari rumah Pak Umar berjalan menelusuri kondisi kampung sambil mencari rumah kosong yang direkomendasikan oleh Pa Umar untuk dipakai Bima selama masa pengabdian itu. Setelah mengelilingi cukup lama kondisi lingkungan kampung Rengsek ini Bima pun menemukan rumah kecil yang dituju. Ia pun memasukan kunci dan terbuka lalu dia masuk dan membereskan semua barang-barangnya dirumah itu. Kemudian esok nya dia meminta Pa Umar untuk mengumpulkan masyarakat untuk berkumpul dilapangan voli untuk diadakanya sosialisasi akan pentingya air jernih. Setelah terkumpul Bima pun berjalan dan berdiri didepan masyarakat untuk menyampaikan pidatonya dan maksud tujuan kedatanganya. Pada momen itu Bima menyampaikan akan mengusulkan gerakan jangan membuang sampah sembarangan kepada sungai karena itu bisa mengakibatkan sungai menjadi keruh, kotor dan bisa beresiko banjir karena kondisi geografi kampung ini termasuk dataran rendah. Masyarakat pun antusias akan pidato yang disampaikan oleh Bima. Dan pada keesokan hari nya masyarakat berbondong-bondong membersihkan sungai sampai tak ada sisa sampah sedikitpun. Setelah itu Bima mengajak masyarakat untuk membuat bak sampah dimana nantinya sampah akan dikumpulkan di bak sampah ini dan dibakar Bima menggunakan solusi ini karena kondisi kampung yang sangat jauh dari pusat pengelolaan sampah.

     Atas keberhasilan ini Bima merasa bangga sejenak dan untuk merayakan kesuksesan kegiatan masyarakat membuat acara makan bersama dan pada momen ini Bima melihat gadis yang cantik sedang menari-nari layaknya seperti kembang kampung yang dibicarakan banyak orang. Setelah kegiatan selesai Bima pun menanyakan siapa gadis cantik yang menjadi kembang kampung itu kepada Pa Umar. Pa Umar pun menjawab bahwa dia bernama Dwi Laksmi dia selalu menjadi pujaan lelaki kampung ini. Dia anak yatim piatu dan dia hidup sekarang sebagai budak juragan Somad yang sekarang menjadi Kepala Desa.

     Disisi lain mata-mata yang melihat kegiatan gerakan masyarakat Rengsek itu kepada juragan Somad. Pak Somad pun setelah mendengar berita tersebut langsung naik pitam dan menampar kedua mata-matanya itu.

“Sial !, Kenapa kalian tidak mencegah perbuatan anak asing itu”

“Sepertinya Pak anak muda itu bukan anak sembarangan karena dia bisa mempengaruhi masyarakat kampung Rengsek untuk membuat gerakan kebersihan itu”

“Ini tidak bisa dibiarkan kalo gini terus Pa Umar akan menjadi sorotan untuk diangkat menjadi Kepala Desa baru dan Saya tidak akan pernah sudi dia menjadi kepala desa, Dia harus menderita dan dia harus menderita tapi tidak apa-apa kini Saya punya rencana baru untuk menjatuhkan reputasi anak muda itu dan Pa Umar Hahahah”

     Kemudian setelah beberapa minggu berlalu Bima menikmati kegiatan yang ada dikampung dengan bermain voli dan dia juga tak lupa menerima gaji pertamanya dari pengirim surat yang dititipkan oleh organisasi tersebut. Pada saat menjelang malam Bima pun hendak tidur dan ia melihat ada bayangan yang seperti seorang penyusup masuk rumahnya kemudian Bima pun mencari mereka keluar dan tiba-tiba dia dipukul oleh dua orang sekaligus. Bima pun pingsan dan tiba-tiba dia sedang berada dikamar dan posisinya tidur dengan seorang gadis kembang desa dengan posisi telanjang. Bima pun panik karena dikamarnya sudah ada Pa Umar dan Pa Somad serta tokoh masyarakat lainya.

“Lihat Pak Somad perbuatan anak muda ini baru dua minggu merasa paling pahlawan bisa seenaknya berbuat zina” ucap Pa Somad

“Itu tidak benar Aku semalam dipukul oleh dua orang penyusup !” ucap Bima

“Dwi kenapa kamu bisa ada disini” tanya Bima

     Dwi Laksmi pun hanya bisa menangis karena trauma akan kejadian ini, Bima pun memaksa Dwi Laksmi untuk membela bahwa mereka berdua tidak bersalah mereka berdua hanya dijebak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun