Terdapat 10 pintu air dari besi dengan 11 tiang penopangnya, konstruksi terbuat dari beton bertulang, pada sisi utara dan selatan bangunan terdapat rel lori yang digunakan untuk mendistribusikan pintu air pengganti jika ada pintu air yang rusak.
Pantai Tanjung Pasir di Teluk Naga
Dari Tangerang pusat, pantai ini memiliki jarak sekitar 25 kilometer dan bisa diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Untuk akses yang paling mudah menuju pantai ini adalah melalui pintu belakang bandara (M1). Ikuti saja jalan menuju ke utara, yaitu ke Kampung Melayu. Dari Kampung Melayu, ambil belokan ke kanan dan cari plang penunjuk arah Tanjung Pasir.
Pasirnya hitam. Berderet warung-warung jualan makanan dan kelapa muda. Jika lihat kondisi pantai ini ingat kondisi pantai-pantai zaman dulu yang seadanya. Tanpa fasilitas publik yang memadai.
Sampah berserakan. Bau kotoran kambing. Berjalan dari parkiran ke pantai harus dengan konsentrasi tinggi dan memilih yang akan dipijak. Kondisi parkiraan yang seadanya, tanah becek karena habis hujan dan rumput yang tumbuh tidak rata.
Saran dan Kritik
Tangerang memang mempunyai potensi wisata yang baik. Hanya sangat disayangkan kurangnya penataan yang baik. Seperti Pasar Lama. Alangkah baiknya jika para pedagang dikembalikan berjualan di dalam rumah, seperti asalnya.
Sehingga jalanan yang memang sempit tidak terganggu. Lalu yang selalu menjadi masalah krusial adalah kebersihan. Bayangkan di ruang tunggu Museum Benteng Heritage tercium bau busuk pasar!
Muka bangunan museum pun tertutup habis oleh pedagang. Bukan kah lebih kalau para pedagang ditertibkan dan kebersihan (termasuk becek dan bau) terjaga.
Sudah tidak masanya pasar itu identik dengan becek dan bau. Banyak contoh-contoh pasar bersih yang bebas dari kondisi becek dan bau menyengat. Apalagi kalau bisa dikembalikan seperti suasana asalnya. Makin menarik, yekaaannn...!