Mohon tunggu...
Nora Oya
Nora Oya Mohon Tunggu... Buruh - “If you think you are too small to make a difference, try sleeping with a mosquito.” - Dalai Lama

rakyat biasa, ibu seorang putra, yang pecinta binatang, pemerhati budaya dan pecinta wastra

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tujuan Wisata di Kota Tangerang yang Sebenarnya Bisa Ditata Lebih Baik!

4 Desember 2019   00:01 Diperbarui: 4 Desember 2019   22:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Tanjung Pasir (foto : tangselmedia.com)

Terdapat 10 pintu air dari besi dengan 11 tiang penopangnya, konstruksi terbuat dari beton bertulang, pada sisi utara dan selatan bangunan terdapat rel lori yang digunakan untuk mendistribusikan pintu air pengganti jika ada pintu air yang rusak.

Pantai Tanjung Pasir di Teluk Naga

Dari Tangerang pusat, pantai ini memiliki jarak sekitar 25 kilometer dan bisa diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Untuk akses yang paling mudah menuju pantai ini adalah melalui pintu belakang bandara (M1). Ikuti saja jalan menuju ke utara, yaitu ke Kampung Melayu. Dari Kampung Melayu, ambil belokan ke kanan dan cari plang penunjuk arah Tanjung Pasir.

Pasirnya hitam. Berderet warung-warung jualan makanan dan kelapa muda. Jika lihat kondisi pantai ini ingat kondisi pantai-pantai zaman dulu yang seadanya. Tanpa fasilitas publik yang memadai. 

Sampah berserakan. Bau kotoran kambing. Berjalan dari parkiran ke pantai harus dengan konsentrasi tinggi dan memilih yang akan dipijak. Kondisi parkiraan yang seadanya, tanah becek karena habis hujan dan rumput yang tumbuh tidak rata.

Pantai Tanjung Pasir (foto : tangselmedia.com)
Pantai Tanjung Pasir (foto : tangselmedia.com)

Saran dan Kritik

Tangerang memang mempunyai potensi wisata yang baik. Hanya sangat disayangkan kurangnya penataan yang baik. Seperti Pasar Lama. Alangkah baiknya jika para pedagang dikembalikan berjualan di dalam rumah, seperti asalnya. 

Sehingga jalanan yang memang sempit tidak terganggu. Lalu yang selalu menjadi masalah krusial adalah kebersihan. Bayangkan di ruang tunggu Museum Benteng Heritage tercium bau busuk pasar! 

Muka bangunan museum pun tertutup habis oleh pedagang. Bukan kah lebih kalau para pedagang ditertibkan dan kebersihan (termasuk becek dan bau) terjaga. 

Sudah tidak masanya pasar itu identik dengan becek dan bau. Banyak contoh-contoh pasar  bersih yang bebas dari kondisi becek dan bau menyengat. Apalagi kalau bisa dikembalikan seperti suasana asalnya. Makin menarik, yekaaannn...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun