Mohon tunggu...
Nofi Ndruru
Nofi Ndruru Mohon Tunggu... Guru - Hidup harus berjalan

traveller, writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lawan Kanker Nasofaring Ep.1

16 April 2019   13:05 Diperbarui: 22 April 2021   07:46 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
digendong Joice di Candi Ijo | dokpri

Dengan serius beliau bilang, "Sudah kamu tidak usah lagi menunggu hasil lab dan kamu ke dokter BPJS mu lalu minta rujukan langsung ke saya. Saya nanti siapkan rujukan untuk ke rumah sakit yang punya dokter THT, kamu punya masalah serius ini. Ngga bisa main-main. Ngga bisa ditunda-tunda."

Beberapa minggu kemudian aku ke RSK Lindimara di Waingapu tempat dimana dr. David bertugas dan darisana obrolan semakin serius.

"Ini masalah hidup mati, nof. Kamu ngga boleh tunda-tunda ini lagi. Segera setelah dapat rujukan kamu harus siap-siap untuk berangkat. Rujukannya mau kemana?"

"Ke Medan aja dok, karena keluarga di Sumatera Utara"sahutku.

Bisa-bisanya selesai dari rumah sakit, pukul 14.00 aku bersama dengan om driver dan satu adik nona, bertiga kami pergi ke Tena Teke untuk mengantarkan donasi buku dan lainnya. Lalu bertemu kak Kiki dari Happy Hearts Foundation di Weetabula setelah berkenalan dari medsosnya Sumba Volunteer juga. 

Setelah semua kegiatan selesai, kami langsung kembali ke Sumba Timur dan mendapati rumah pukul 02.00 dinihari karena jarak Waingapu-Weetabula itu sekitar 4-5 jam.

Go Home

6 Agustus tanggal tiket menuju Jogja. Sesuai dengan pesan Mamak, sebelum pulang ziarah dulu ke Muntilan -- Sendangsono. Muntilan merupakan tempat berdoa dan peziarahan bagi umat Katolik karena darisanalah awal mula agama Katolik di Pulau Jawa. 

Sendangsono yang terkenal mengalirkan air yang dianggap suci ini menjadi ritual wajib untuk membasuh muka atau meminum airnya ketika disana. Untung saja tuan rumah (JP) di Jogja ramah, kalau tidak ramah su sa sikat memang! :D

digendong Joice di Candi Ijo | dokpri
digendong Joice di Candi Ijo | dokpri
Selama dua hari di Jogja, Joice selalu siap mendampingi kemana pun kaka nona pergi kecuali ketika dia sedang mengajar yaitu di hari terakhir di Jogja, jadi yang nganterin ke bandara itu ketuanya Palastta (Pecinta Alam STTA) si Jeli. Lalu berangkatlah kita ke Sumateraaaaaa....

Kekhawatiran yang kubawa dari Sumba tidak kuberitahukan kepada keluarga. Jadi, keluarga hanya sekedar tahu leher bengkak ku ini aja. Mamak pun membawaku ke salah satu Pastor di Sibolga yang terkenal dengan keahliannya mengetahui sakit seseorang. Pergilah kami ke Keuskupan Sibolga yang ada di Pandan, dekat dengan SMA Fransiskus, Aek Tolang.

Sesampainya disana, pastor hanya menekan telapak tangan, lalu kemudian lengan dan aku selalu kesakitan dengan pencetan-pencetan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun