Dengan serius beliau bilang, "Sudah kamu tidak usah lagi menunggu hasil lab dan kamu ke dokter BPJS mu lalu minta rujukan langsung ke saya. Saya nanti siapkan rujukan untuk ke rumah sakit yang punya dokter THT, kamu punya masalah serius ini. Ngga bisa main-main. Ngga bisa ditunda-tunda."
Beberapa minggu kemudian aku ke RSK Lindimara di Waingapu tempat dimana dr. David bertugas dan darisana obrolan semakin serius.
"Ini masalah hidup mati, nof. Kamu ngga boleh tunda-tunda ini lagi. Segera setelah dapat rujukan kamu harus siap-siap untuk berangkat. Rujukannya mau kemana?"
"Ke Medan aja dok, karena keluarga di Sumatera Utara"sahutku.
Bisa-bisanya selesai dari rumah sakit, pukul 14.00 aku bersama dengan om driver dan satu adik nona, bertiga kami pergi ke Tena Teke untuk mengantarkan donasi buku dan lainnya. Lalu bertemu kak Kiki dari Happy Hearts Foundation di Weetabula setelah berkenalan dari medsosnya Sumba Volunteer juga.Â
Setelah semua kegiatan selesai, kami langsung kembali ke Sumba Timur dan mendapati rumah pukul 02.00 dinihari karena jarak Waingapu-Weetabula itu sekitar 4-5 jam.
Go Home
6 Agustus tanggal tiket menuju Jogja. Sesuai dengan pesan Mamak, sebelum pulang ziarah dulu ke Muntilan -- Sendangsono. Muntilan merupakan tempat berdoa dan peziarahan bagi umat Katolik karena darisanalah awal mula agama Katolik di Pulau Jawa.Â
Sendangsono yang terkenal mengalirkan air yang dianggap suci ini menjadi ritual wajib untuk membasuh muka atau meminum airnya ketika disana. Untung saja tuan rumah (JP) di Jogja ramah, kalau tidak ramah su sa sikat memang! :D
Kekhawatiran yang kubawa dari Sumba tidak kuberitahukan kepada keluarga. Jadi, keluarga hanya sekedar tahu leher bengkak ku ini aja. Mamak pun membawaku ke salah satu Pastor di Sibolga yang terkenal dengan keahliannya mengetahui sakit seseorang. Pergilah kami ke Keuskupan Sibolga yang ada di Pandan, dekat dengan SMA Fransiskus, Aek Tolang.
Sesampainya disana, pastor hanya menekan telapak tangan, lalu kemudian lengan dan aku selalu kesakitan dengan pencetan-pencetan itu.Â